Jakarta, Depokterkini.com
Dalam rangka memperingati Hari Kekayaan Intelektual Dunia, Wahana Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) ikut berpartisipasi dalam Pameran Paten Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 12-13 Juni 2024 di Hotel Shanri-La Jakarta.
Wahana HKI- PNJ merupakan wadah yang dibentuk bagi para peneliti dalam rangka hilirisasi Tridharma Perguruan Tinggi. Melalui Wahana HKI, para peneliti bisa mendaftarkan hasil luaran pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Semua jenis Hak Cipta, Merek, Paten Sederhana, Paten Biasa, Desain Industri dan Kekayaan Intelektual lainnya bisa didaftarkan melalui Wahana HKI- PNJ yang didirikan dengan Surat Keputusan Direktur PNJ No. 2750/PL3/SK/2017 pada 2 Januari 2017.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M - PNJ), Haolia Rahman PhD, menjelaskan pentingnya fungsi HKI di lingkungan PNJ yakni:
a) mendorong program penelitian serta pengembangan yang sifatnya berorientasi Kekayaan Intelektual (KI).
b) melaksanakan inventarisasi dan sosialisasi KI bagi Civitas Akademika di lingkungan PNJ dan Masyarakat pada umumnya,
c) memberikan layanan informasi mengenai hasil penelitian dan pengembangan dalam upaya memperoleh perlindungan KI bagi PT/PTS yang lainnya,
d) membantu dalam proses perolehan KI,
e) melaksanakan program alih teknologi dari KI yang dimiliki oleh Industri bekerja sama dengan PNJ
f) melindungi karya intelektual yang dihasilkan para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
Kepala Wahana HKI- PNJ, Dr. Nining Latianingsih SH MH, menjelaskan dibentuknya Wahana ini untuk meningkatkan capaian perolehan inovasi HKI di lingkungan PNJ dari para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Untuk itu setiap tahunnya selalu menghasilkan pergerakan HKI yang terus meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah HKI adalah dengan memberikan berbagai macam skema penelitian baik bagi dosen, dan mahasiswa dengan selalu mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan baik secara internal, maupun secara nasional. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan komersialisasi dari hasil HKI yang telah diperoleh PNJ Sejak tahun 2021
Menurut Nining, Wahana HKI PNJ berupaya untuk menjadi Lembaga layanan paten bagi dunia usaha, Perguruan Tinggi yang belum mempunyai sentra KI, dan memberikan layanan KI bagi para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di lingkungan PNJ.
Produk yang ditampilkan PNJ pada pameran Paten Indonesia berupa berbagai jenis paten dari hasil Penelitian para dosen PNJ, yaitu Logam Berat Dalam Air Limbah (Inventor: Sutanto dan Danang Widjayanto), Sumur Resapan Rain Water Haravesting (Inventor: Dyah Nurwidyaningrum, Devi Megarusti Pratiwi, Tri Wulan Sari, Linda Sari Wulandari, dan Budi Damianto). Perangkat IOT Berbasis Master Slave untuk System Monitoring dan Pengontrolan Lahan pertanian (Inventor: Dr.Drs. Ahmad Tossin Alamsyah, ST MT, Dr. Nining Latianingsih SH MH, dan Tohazen ST, MTr). Metode Pembentukan Lapisan Komposit pada Paduan Almunium AA 5052 Melalui Proses Anodisasi dan Elektrodeposisi Ni-Ag-MG untuk Peningkatan Ketahanan Korosi. (Inventor: Vika Rizkia, Fiyan Wahyu Setyadi, Iwan Susanto, Gun Ramdian Gunadi dan Ghany Heryana). Antena Mirostrip Tiga Frekuensi (Inventor: Yenniwati Rafsyam dan Nuhung Sulaeman), Bak Ekskavator Mini, (Inventor: Iwan Susanto, Fuad Zainuri,Muhammad Hidayat Tullah, Rahmat Subarkah dan Samsul Ma’arif). Model Pengembangan SIDEWINESIA Sebagai Plarform Promosi Desa Wisata Inovasi (Inventor: Nining Latianingsih, Christina L Rudatin, Yogi Widawati, Iwan Susanto, Iwan Sonjaya dan Ida Nurhayati)
Lebih lanjut Nining, mengatakan, Pameran Paten Indonesia disambut baik oleh peserta dan pengunjung pameran. Hal ini ditandai dengan diadakannya pertemuan antara perguruan tinggi dengan industri.
"Diharqpkan pertemuan tersebut bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan menghasilkan kerjasama di bidang penelitian pengembangan teknologi dan pengetahuan," harap Nining, Selasa (18/6/24)
Pameran juga menyediakan konsultasi gratis khususnya pendaftaran online untuk permohonan pengajuan kekayaan intelektual termasuk paten yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Sementara itu, Rifan Fikri
Selaku Pemeriksa Paten Ahli Madya, mengatakan Pameran Paten Indonesia ini dapat dijadikan sarana untuk menjembatani invensi-invensi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi, yakni dengan cara memamerkan kekayaan intelektual yang dimiliki perguruan tinggi agar dilirik oleh industri yang telah di undang maupun masyarakat luas yang datang.
Pameran tersebut menampilkan produk hasil invensi dari 38 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi, Industri, dan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian dari Kementerian Pertanian.(wan)
0 Comments