Tapos, Depokterkini.com
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku gembira atas terciptanya suasana guyub rukun antar masyarakat di Kota Depok.
Kerukunan antar masyarakat tersebut terlihat dari hasil survei kerja sama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok dengan Universitas Indonesia (UI) yang menilai tingkat keguyuban dan ketiadaan konflik sosial di Depok tergolong bagus.
“Pemerintah tentunya sangat bersukacita selama ini yang kami dengar dan tahu melihat guyubnya warga Depok, karena hasil survei kerja sama Badan Kesbangpol dan UI ternyata tingkat guyub dan ketiadaan konflik Sosial di Depok ini bagus, jadi semua orang Depok toleran,” jelasnya, saat menghadiri Halalbihalal warga Gunung Kidul Ranting Tapos, di GOR Gotro RW 09, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Minggu (07/05/2023).
Dikatakan Kyai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok, saat ini ada sekitar 30 etnis di Kota Depok, yang terbesar berasal dari Betawi, kemudian Jawa.
“Banyak orang Jakarta yang milih pindah ke Depok, kedua adalah orang Jawa, macam-macam ada Bantul, Yogyakarta, Tegal,” katanya.
Salah satunya ialah Komunitas Gunung Kidul Ranting Tapos yang memiliki ribuan anggota.
“Komunitas Gunung Kidul Tapos ada 2 ribuan, saya harap semuanya rukun-rukun,” ujarnya.
Kyai Idris menambahkan, ketahanan keluarga, ketahanan nasional juga sangat terkait dengan kerukunan ketahanan suku etnis di sebuah kota.
“Seperti di Depok yang sudah multi etnis. Makanya semua pembangunan di Depok merata,” tandasnya.(wan)
0 Comments