Beji, Depokterkini.com
Tim pengabdian masyarakat Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Geoteknik, Pengukuran dan Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggandeng warga RT 03 RW 02, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok membuat Sumur Resapan menggunakan geotekstil di Mushola Al Ikhlas, lingkungan setempat.
Inovasi sumur resapan ini bertujuan untuk penanggulangan banjir dan ketersediaan air tanah di Mushola tersebut.
Ketua pelaksana Pengabdian Masyarakat KBK Geoteknik, Pengukuran, dan Jalan Raya PNJ, Yelvi menjelaskan pemilihan lokasi pembuatan sumur resapan atas saran Ketua RW 02 dalam mendukung adanya gerakan pada Mushola dan Masjid untuk membuat sumur resapan di tempat wudhu.
Dikatakannya, sumur resapan inovatif dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dibuat dengan desain yang berbeda seperti sumur konvensional lainnya. Sumur resapan ini menggunakan geotekstil yang dipasang diseluruh dinding dan dasar sumur sehingga luas penyerapan air dibanding menggunakan sumur konvensional lebih besar. Geotekstil memiliki sifat permeabilitas tinggi, yang memungkinkan air mengalir melalui bahan geotekstil. Dalam penerapannya, aliran air membawa partikel-partikel tanah, sehingga di sini geotekstil berperan sebagai penyaring dimana air masih dapat mengalir tetapi partikel-partikel tanah tidak menembus bahan geotekstil. Agar posisi geotekstil lebih kuat dimasukkan batu kali setinggi 50 cm dari dasar sumur.
“Kegiatan ini tidak hanya melibatkan Dosen Jurusan Teknik Sipil PNJ sebagai inisiatornya, tetapi juga Mahasiswa,” jelas Yelvi, didampingi Ketua Jurusan Teknik Sipil Dyah Nurwidyaningrum.
Saat ini, jelas Dyah, Jurusan Teknik Sipil PNJ telah melibatkan 9 mahasiswa guna membantu percepatan terhadap perwujudan program sekaligus sebagai wadah mereka untuk belajar menerapkan bidang keilmuan Teknik Sipil di masyarakat dan menjadi bekal dalam hidup bermasyarakat nantinya.
Yelvi dan tim pengabdian masyarakat diantaranya A’isyah Salimah, Arliandy P. Arbad, Rikki Sofyan dan Istiatun berharap dengan membuat sumur resapan dapat membantu Kelurahan Beji Timur dalam mengatasi limpahan air pada saat musim hujan dan meresapkan air wudhu ke dalam tanah. Hal ini dapat mencegah terjadinya banjir dan air wudhu yang diresapkan ke dalam tanah akan menjadi cadangan air tanah. Diharapkan pada musim kemarau tidak terjadi lagi penurunan muka air tanah yang menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
“Kegiatan ini dapat membekali penduduk dengan pengetahuan dan keterampilan membuat sumur resapan yang berdaya guna tinggi, murah, dan mudah dikerjakan oleh masyarakat sekitar yang dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tambah Yelvi.
Rencananya, lanjutnya, Tim pengabdian masyarakat akan memberikan pendampingan dalam memantau perkembangan dan pemeliharaan sumur resapan. Kegiatan pemantauan dan pendampingan ini dilakukan selama 1 bulan (September) sehingga dapat mengetahui kesulitan serta permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Jika ditemukan kendala atau permasalahan yang dihadapi, maka Tim pengabdian masayarakat akan berusaha memberikan solusi, sebagai bagian dari evaluasi kegiatan ini.(wan)
0 Comments