Limo, Depokterkini.com
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan kebanggaannya karena Depok dipilih menjadi kota pertama dalam pengimplementasian Sekolah Antikorupsi di Jawa Barat (Jabar). Dirinya pun hadir menyaksikan peresmian Sekolah Antikorupsi di SMAN 6 Depok oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jabar, Asep N Mulyana, Selasa (31/05/2022).
“Terima kasih kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang telah menjadikan Depok sebagai pionir Sekolah Antikorupsi. Sekolah ini merupakan Sekolah Antikorupsi pertama di Jawa Barat dalam rangka menanamkan nilai-nilai antikorupsi di kalangan pelajar,” katanya di sela-sela peresmian Sekolah Antikorupsi SMAN 6 Depok.
Menurut Idris, untuk mencapai sebuah tujuan memang harus ada niat, langkah, mindset dan pemahaman yang sama. Seseorang yang melakukan korupsi tidak paham akan dirinya, hartanya, kebhinekaan serta tidak paham tugas negara.
“Paham antikorupsi ini perlu ditanamkan pada tiga pilar, rumah tangga, keluarga dan sekolah termasuk juga lingkungan,” tutur Idris.
Dia menambahkan, perlu upaya kolaboratif dalam mengimplementasikan paham antikorupsi. Seperti kehadiran Kampung KB percontohan di Kota Depok, yang memiliki fungsi agama, toleransi, Pancasila dan sebagainya.
“Kampung KB ini bukan keluarga berencana lagi, tapi kelurga berprestasi, jadi bisa berkolaborasi nantinya,” ujarnya.
“Ada juga Kampung Pancasila yang diinisiasi TNI-Polri, semua ini tidak bisa berjalan sendiri. Harus bersama-sama agar dapat berkelanjutan,” tambahnya.
Dirinya pun berharap, setiap program yang dicanangkan tidak sekedar seremonial. Namun dapat benar-benar diinternalisasikan kepada anak-anak calon pemimpin Indonesia emas pada tahun 2045.
“Warga Depok harus bangga bawah Sekolah Antikorupsi ini pertama kali ada di Kota Depok, pertama kali di Jabar. Terima kasih telah mempercayai Kota Depok,” tutupnya.(wan)
0 Comments