PNJ Fasilitasi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kolaborasi Pentahelix

Beji, Depokterkini

Dalam upaya penguatan ketahanan ekonomi masyarakat desa wisata di era pandemi Covid-19, Tim Penelitian Unggulan Produk Inovasi (PUPI) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggelar Focus Group Discussion (FGD) hilirisasi hasil penelitian bertemakan "Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Pembangunan Desa Wisata di Era Pandemi Covid-19 Berbasis Kolaborasi Pentahelix".

Kegiatan dilakukan secara online dihadiri Ketua Jurusan Administrasi Niaga PNJ, Dr. Dra. Iis Mariam, MSi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Deni Humaedi AS, Ketua Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor, Deni Amrulloh; Ketua Desa Wisata Cilember, Abas Helmy; Ketua Desa Wisata Pasir Eurih, Deden Supandi, serta perwakilan dari 20 ketua desa wisata serta masyarakat pengelola homestay dan pelaku UMKM Desa Wisata Kabupaten Bogor.

Bertindak sebagai narasumber  Dr. Ida Farida, SH.MH,(akademisi), dan Davit Kurniawan praktisi dalam program Smart Village di Kampung Wates- Lampung Tengah

Ketua Tim peneliti PUPI, Dr. Nining Latianingsih, SH.MH, mengatakan penelitian pengembangan kebijakan pengelolaan  pembangunan desa wisata, dilakukan dalam rangka upaya penguatan ketahanan ekonomi masyarakat desa untuk menemukan pola kemitraan dalam pengembangan potensi desa dan kawasan perdesaan di kabupaten Bogor.

Menurutnya, kebijakan pengelolaan pembangunan desa wisata diperlukan karena kondisi permasalahan dan potensi desa serta kawasan perdesaan suatu wilayah umumnya berbeda satu sama lainnya, sehingga kebijakan yang diperlukan tidak sama. Kondisi daerah akan mempengaruhi kondisi pembangunan desa wisata, maka kebijakan pengelolaan pembangunan harus melibatkan semua unsur pentahelix. Dimana komitmen dan sinergi antar unsur satu dengan unsur lainnya menjadi kunci utama dalam menentukan kebijakan pengelolaan pembangunan desa wisata.

"Diperlukan keterlibatan multipihak (pentahelix) diantaranya unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha dan media untuk bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan," kata Nining, Kamis (28/10/21).

Dengan adanya pola kemitraan tersebut, ujar Nining diharapkan tercapai percepatan pemulihan desa wisata, ketahanan pangan dan energi, kesejahteraan, serta stabilitas keamanan di era pandemi saat ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Deni Humaedi AS menyatakan, pengelolaan pembangunan  desa wisata di kabupaten Bogor belum memiliki regulasi ataupun peraturan perundangan. Sehingga dengan adanya PUPI, diharapkan dapat mempercepat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Dengan melalui Konsep pembangunan berbasis "Pentahelix" (multi pihak), diharapkan semua unsur bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan.

" Kekuatan pembangunan suatu negara atau wilayah perlu didukung oleh semua elemen, karena percepatan pembangunan tak bisa dilakukan oleh satu pihak saja," pungkasnya.

Turut serta dalam FGD tersebut  anggota tim peneliti lainnya yaitu Dr. Narulita Syarweni; SE. ME; Dr. Dra Iis Mariam.MSi, dan Dewi Winarni Susyanti, SE. MSi; serta dibantu beberapa mahasiswa terbaik PNJ.(wan)


Post a Comment

0 Comments