Indonesia Kekurangan Tenaga Teknik, Gapensi Cari Bibit Unggul ke Kampus

Penandatanganan MoU PNJ dan Gapensi terkait peningkatan sumber daya manusia dalam acara Goes to Campus di Gedung Direktorat PNJ, Depok, Senin (16/12/2019)

Beji, Depok Terkini
Masih kurangnya ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten merupakan salah satu tantangan dalam Program pembangunan infrastruktur nasional. Saat ini Indonesia kekurangan tenaga teknik, khususnya tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi. Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jumlah anggaran tahun lalu saja masih kekurangan tenaga teknik. Tercatat hanya sekitar 6000 tenaga kerja yang sudah memiliki bukti berupa sertifikat kompetensi. Sedangkan total jumlah pekerja, baik yang sudah kompeten maupun tenaga kerja non skill sebanyak 8 juta orang.

"Kalau dihitung-hitung ada sekitar 4 juta orang yang ahli dan skill namun harus membuktikan kompetensinya. Sekarang ini banyak kontraktor menang proyek namun dalam pelaksanaannya mencari tenaga murah, sehingga berimbas pada kualitas kontruksi yang tidak terjamin, dan waktu pelaksanaannya pun tidak sesuai target. Tentu saja hal ini tidak sesuai dengan harapan pemerintah," kata Ketua Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Iskandar Z. Hartawi disela kegiatan "Gapensi Goes to Campus" di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Senin (16/12).

Atas dasar itulah, Gapensi mengadakan kegiatan road show ke 34 Kampus di Indonesia."Gapensi Goes to Campus saat ini merupakan kali keeenam." Kehadiran Gapensi ke Kampus juga bermaksud memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan latihan kerja (Magang) di 32 kontraktor anggota Gapensi," terang Iskandar.

Pemberian cinderamata oleh Direktur PNJ Abdillah kepada Ketua Gapensi, Iskandar Z. Hartawi di Gedung Direktorat PNJ, Depok, Senin (16/12/2019)

Dikatakan, Kampus merupakan penerus generasi mendatang, jadi kehadiran Gapensi ke kampus untuk mencari bibit-bibit unggul dalam mengisi pembangunan di Indonesia. Seperti diketahui bahwa Pemerintah saat ini telah menggulirkan program peningkatan sumber daya manusia. Karena itu, semua pekerja harus memiliki sertifikat, tidak hanya sekedar lulus dari sekolah."Kedepan tiap-tiap pekerja harus mempunyai sertifikat. Jadi Gapensi akan selalu berjuang untuk mendukung Indonesia menjadi lebih baik lagi," tuturnya.

Selain itu, lanjut Iskandar, Gapensi juga mengadakan Mou dengan seluruh Politeknik dalam upaya meningkat bagaimana kedepan Gapensi membangun Indonesia.

Dalam acara tersebut, para mahasiswa PNJ juga diberikan gambaran tentang industri baja di Indonesia oleh Ketua ISSC, Ir. Ken Pangestu. Menurut Ken, Industri baja dinilai sangat mendukung proses pembangunan di Indonesia. Bahkan Industri baja di Indonesia cukup lengkap dan besar, khususnya di produk baja kontruksi."Hampir semua produk baja kontruksi sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Jadi tidak ada alasan besi harus impor," ucapnya.

Karena itu, kehadirannya ke kampus bergabung dengan Gapensi untuk mentransfer informasi kepada mahasiswa agar kedepan menjadi SDM yang unggul khususnya didalam teknologi baja. Itulah bentuk dukungan kita," ujar Ken.

Sementara itu,  Direktur PNJ Abdillah memberikan apresiasi kepada Gapensi yang mengadakan workshop dan seminar kepada dosen dan mahasiswa PNJ, khususnya di bidang kontruksi."Kami sangat mendukung sekali, karena ruhnya Politeknik harus punya kerjasama dengan industri dan asosiasi profesi. PNJ telah melakukan kerjasama dengan Gapensi dalam berbagai bidang kontruksi," ungkap Abdillah.(pia)

Post a Comment

0 Comments