Kawasan TOD Solusi Mengatasi Kemacetan


Tapos, Depok Terkini
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan diantaranya menetapkan kawasan berorientasi transit (TOD). Dimana dalam kawasan TOD harus memenuhi lima aspek transportasi, yaitu konektivitas, alih moda, angkutan umum, berjalan kaki, dan bersepeda.

Istilah Transit Oriented Development (TOD) makin masif terdengar. Bahkan beberapa tahun terakhir, pengembangan proyek berbasis TOD mulai mengemuka, menyusul pembangunan beberapa proyek infrastruktur transportasi seperti Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rail Transit (LRT).
Hunian TOD dinilai dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemacetan dan pembangunan berbasis TOD merupakan solusi untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau.

Badan Pengelola Transporasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat total jumlah perjalanan orang di Jabodetabek tahun 2018 mencapai 88 juta orang."Indikator kinerja utama BPTJ adalah mengupayakan pergerakan orang dengan angkutan umum mencapai 60 persen dari total pergerakan orang," kata Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dalam diskusi berjudul Peran TOD sebagai solusi transportasi masyarakat, khususnya Jakarta, Depok, Bogor, di Marketing Lounge, Podomoro Golf View Cimanggis, Depok, Selasa (17/09)

Hadir dalam kegitan tersebut, Bupati Bogor Ade Yasin, Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa, dan Kadishub Kota Depok, Dadang Wihana, dan Kadis PUPR Kabupaten Bogor.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, kota-kota di Jabodetabek dapat berperan melalui dukungan untuk mengakomodir pergerakan masyrakat."Pergerakan masyarakat dapat diminimalisir dengan pengembangan kawasan berorientasi transit pada masing-masing wilayah," tuturnya.

Ia menjelaskan, salah satu jalur transportasi massal berupa LRT dari jakarta-Bogor dan sebaliknya akan beroperasi pada tahun 2021 dengan melintasi 17 stasiun. Kawasan Podomoro Golf View yang telah diresmikan pemerintah sebagai kawasan TOD pada 21 April 2018 lalu."Diharapkan dengan hadirnya TOD Gunung Putri di PGV ini dapat membantu masyarakat sekitar dalam mobilisasi dengan moda aman, murah dan mudah serta mobilisasi tinggi," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Agung Podomoro Land, Paul Christian menjelaskan, pengembangan kota baru Podomoro Golf View merupakan salah satu cara dalam mendukung pemerintah mengatasi kemacetan. Dikawasan hunian ini dibangun stasiun LRT, Park and Ride, serta feeder untuk angkutan umum."Dengan fasilitas yang ada, baik penghuni maupun masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik sehingga bisa mengurangi kemacetan," terangnya.

Menurut dia, adanya perubahan kebiasaan dari mobil pribadi ke transportasi publik pasti akan terjadi di semua kota besar, dan jabodetabek sedang menuju kearah sana secara bertahap dan pasti. Upaya lainnya menyediakan sarana pendidikan, kesehatan, wisata dan lainnya di kawasan PGV."Jadi kita ajak trend kedepan dengan menghadirkan PGV. Kawasan ini diperkirakan akan dihuni 60 ribu jiwa," pungkasnya.(ndi)


Post a Comment

0 Comments