Walikota saat meninjau pembangunan Alun-alun di GDC |
Walikota Depok Mohammad Idris didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Rumkin) Kota Depok, Dudi Mi,raz meninjau pekerjaan pembangunan Alun-alun Depok di Jalan Boulevard, kawasan Grand Depok City, Kalibaru, Cilodong, Depok, Senin (24/09).
Pembangunan Alun-alun Kota Depok, seluas 3,6 hektar dengan nilai anggaran sebesar Rp. 90 Miliiar dilakukan secara bertahap. Pembangunan tahap pertama terdiri dari pekerjaan 18 item yaitu berupa fasilitas olahraga futsal, basket, lending BMX, musholla, pintu masuk, clambing, tribun, skateboar dan jogging track.
"Saat ini sedang dilakukan pembangunan tahap pertama banyak 18 item. Pembangunan tahap pertama senilai Rp. 32 Milliar dan direncanakan selesai pada Desember 2018, dan 2019 saya ingin sudah bisa digunakan. Semua proses pembangunan alun-alun sudah sesuai prosedur, baik pengadaan lahan maupun proses lelangnya," ujar Idris didampingi Adi Wijaya, selaku Project Arsitek PT Merdeka Inti Persada.
Sedangkan tahap kedua, lanjut Idris, akan dikerjakan pada tahun 2019 dengan nilai anggaran Rp. 58 Milliar, dan secara keseluruhan finishing pada tahun 2020."2020 semua sudah selesai dan bisa digunakan, termasuk lapangan terbukanya," tutur Idris.
Dijelaskan Idris, persentase bangunan yang ada di Alun-alun tidak boleh lebih dari 20 persen, karena itu, kita tidak bisa membangun berbagai fasilitas seperti gerai UMKM, dan gerai lainnya."Setelah kita hitung bangunan itu bisa lebih dari 20 persen, ini masalahnya, makanya kita kurangi, yaitu pembangunan gedung aula untuk masyarakat," ungkapnya.
Terkait lokasi Alun-alun yang jaraknya cukup jauh dan tidak berdekatan dengan gedung Balaikota, Idris menjelaskan bahwa harga tanah di Jalan Margonda sangat mahal dan tidak terjangkau."Harga tanah di Margonda Rp. 25 juta permeternya, kita butuh tiga hektar dan akhirnya dapat lahan disini (GDC) yang harganya relatif terjangkau," pungkas Idris.
Saat ini, lanjut Idris, semua fasos fasum di kawasan GDC sudah diserahkan ke Pemkot Depok, namun untuk pembangunannya seperti jalan, taman dan penerangan masih kerjasama yaitu 50-50.
"Kalau anggarannya cukup kita kerjakan seluruhnya, tapi anggarannya tidak cukup makanya kita tidak kerjakan semua dan kita bikin kerjasama dengan pengembang. Semua aset jalan di GDC akan diserahkan ke Pemerintah pada tahun 2022," tutup Idris.
Sementara itu, Adi Wijaya selaku Project Arsitek mengatakan pembangunan tahap pertama Alun-alun seluas 1,8 hektar meliputi pembangunan sarana olahraga, seperti jogging track, basket, futsal dan lainnya."Tahap pertama lebih kepada pengadaan seperti sport, dan ada juga musholla, serta tempat pengolahan sampah (Ipal)," tandasnya.(dms)
0 Comments