Kadis DLHK Etty Suryahati |
Pemerintah Kota Depok serius dalam menangani permasalahan sampah. Upaya maksimal dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok dalam menekan volume sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
“ 32 Unit Pengolah Sampah (UPS) telah dioptimalkan. Nantinya UPS ini yang bekerja untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos maupun cair, serta mengolah sampah plastik dijadikan barang bernilai ekonomis,” ujar Kepala DLHK Kota Depok, Etty Suryahati, di Balai Kota, Senin (09/07).
Sedangkan mencegah adanya pembuang sampah liar, kata Etty, pihaknya intens melakukan monitoring menurunkan Tim Buru Sergap (Buser) Kebersihan di beberapa lokasi. Selain itu, DLHK juga telah memiliki Tim Jaga Gonda bertugas melakukan monitoring kebersihan, khusus di Jalan Margonda.
“Tim Buser dan Tim Jaga Gonda rutin melakukan monitoring di lokasi yang rawan pembuang sampah liar. Kami juga telah memberikan sanksi tegas kepada mereka yang tertangkap basah membuang sampah sembarangan dengan Tindak Pidana Ringan (Tipiring),” tegasnya.
Dikatakan, untuk jangka panjang, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Provinsi Jawa Barat, agar pengoperasian TPA Nambo segera direalisasikan. Diharapkan dengan beroperasinya TPA Nambo, dapat mengurangi volume sampah sebesar 1200 ton setiap harinya masuk ke TPA Cipayung.
“Kami terus menjalin komunikasi dengan Provinsi Jabar, saat ini proses pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sedang berlangsung. Kalau tidak ada halangan, insya Allah tahun ini, Pemkot bisa memulai pembuangan sampah ke Nambo,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Manto mengatakan untuk menangani longsor sampah yang terjadi di Kali Pesanggrahan, Pasir Putih, lokasinya bersebelahan dengan TPA Cipayung, dirinya telah berkomunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).“ Sudah koordinasi dengan BBWSCC mengenai masalah pengerukan Kali Pesanggrahan yang mendangkal, akibat longsoran sampah TPA Cipayung. Saat ini kita masih menunggu proses yang sedang berjalan,” kata Manto.
Sedangkan untuk menunjang kesehatan warga, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Cipayung memiliki program pengobatan gratis untuk pekerja dan warga di sekitar TPA Cipayung. Pemkot juga memfasilitasi warga dengan sarana dan prasarana air bersih, untuk kepentingan masyarakat luas.
“Kami bekerja sama dengan UPT Kebersihan mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi warga dan pekerja di lingkungan TPA seminggu sekali. Pelayanan ini tidak dipungut biaya alias gratis,” ucap Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Cipayung, Kurnia Permitasari.(dms)
0 Comments