Tapos, Depok Terkini
Dalam upaya mewujudkan paradigma membangun daerah yang dilakukan dengan cara menyerap aspirasi masyarakat, Walikota Depok Mohammad Idris telah mewacanakan program "Tea Time" (minum teh sore hari).
Menurut Idris, program Tea time bukan ini program RPJMD, tetapi program pribadi dengan maksud menyerap aspirasi masyarakat melalui media yang tidak resmi diluar musrenbang dan reses anggota dewan.
."Insya Allah tahun 2018 kita bangun alun-alun kota yang dilengkapi dengan pendopo. Di pendopo itu bisa diadakan tea time, pertemuan antara masyarakat dengan kepala daerah secara langsung guna menyerap aspirasi masyarakat yang belum tercover dalam media formal,"ungkap Idris disela pemberian dana penguatan kinerja RT/RW dan LPM se-kecamatan Tapos, Depok, Sabtu (17/06/2017).
Dikatakan Walikota, paradigma baru dalam pembangunan di Indonesia sesuai arahan Presiden sudah berubah dari paradigma daerah membangun menjadi membangun daerah. Artinya daerah membangun itu dilakukan secara top down (dari atas kebawah) dan bersifat instrutif. Masyarakat diam saja dan terima apa adanya. Sedangkan Membangun daerah dilakukan secara button up, dari bawah ke atas dan bersifat akselerasi.
Terkait pemberian dana penguatan kinerja bagi RT/RW dan LPM, Idris mengaku optimis bahwa dana peningkatan kinerja bisa disinergikan dengan Perda RT/RW yang sedang direvisi terkait pendelegasian wewenang serta disesuaikan dengan kemampuan pendapatan asli daerah (PAD).
"Dana penguatan kinerja bisa ditingkatkan namun disesuaikan dengan peningkatan PAD. Alhamdulillah, tahun ini ada peningkatan PAD dari Rp.908 milliar menjadi Rp.1 trilyun lebih. Dengan peningkatan PAD ini, Insya Allah dana penguatan bisa di tingkatkan,"tandas Idris di dampingi Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (PAPM) Eka Bachtiar, dan Camat Tapos Muchsin Mawardi.(ndi)
0 Comments