Porpemkot Ajang Silaturahmi dan Pencarian ASN Berbakat

Sukmajaya, Depok Terkini

Jelang HUT ke-18 Kota Depok, ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Depok antusias mengikuti Pekan Olahraga Pemerintah Kota (Porpemkot) Depok yang dibuka oleh Walikota Depok, Mohammad Idris, di jalan Boulevard, Kota Kembang, Sukmajaya, Depok, Senin (3/04/2017).

"Selain sebagai ajang silaturahmi, Porpemkot ini juga untuk mencari bakat olahraga dari ASN,"ujar
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota depok, Agus Suherman.

Menurutnya, Porpemkot mempertandingkan sebanyak 11 cabang olahraga mulai dari futsal, tenis
lapangan, tenis meja, badminton, bola voli, serta jalan sehat.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan Porpemkot merupakan ajang pesta olahraga bagi ASN. Porpemkot selain untuk silaturahmi juga mencari ASN yang berbakat dalam bidang olahraga. Selanjutnya ASN yang berbakat akan disalurkan untuk mengikuti ajang Porpemprov hingga Porpemnas.

" Semuanya akan melalui seleksi untuk bisa ikut Porpemprov dan Porpemnas. ASN yang berbakat dari setiap dinas akan diambil oleh pelatih untuk diutus ke Provinsi,"ungkap Idris.

Namun Walikota mengakui bahwa kiprah atlit Kota Depok belum bisa meraih posisi lima besar dalam Porpemprov Jabar. Hal itu disebabkan karena atlit Pemkot Depok merupakan ASN yang dipaksa menjadi atlit. Seperti pemain futsal yang ada merupakan pemain lama dari atlit sepakbola.

"Berbeda dengan daerah lain yang bisa merekrut pemain nasional menjadi PNS. Kalau kita PNS jadi atlit,"jelas Idris kepada wartawan usai melepas peserta jalan santai di Kota Kembang.

Untuk pengangkatan atlit menjadi PNS, kata Idris, diperlukan negoisasi ke pemerintah pusat. Dalam
aturan kementerian olahraga menyebutkan bahwa atlit-atlit profesional bisa diajukan oleh
pemerintah daerah untuk menjadi aparatur sipil negara. Namun, karena tidak adanya sinergi antara
kementerian dengan aturan-aturan dari kementerian dalam negeri dan Menpan RB. Sehingga seringkali terjadi ketidakjelasan. Seperti kasus Kanti atlit dayung Depok yang sudah diajukan untuk menjadi PNS Depok, namun hingga saat ini belum jelas meskipun dari Kementerian olahraga sudah tercatat sebagai atlit Asean games, tetapi di Kementerian PAN RB tetap harus memiliki standar kompetensi yang dimiliki oleh atlit tersebut.

"Jadi tidak bisa otomatis bisa langsung jadi PNS, masing-masing kementerian punya standar penilaian tersendiri terhadap PNS di wilayah."tandas Idris.(ndi)

Post a Comment

0 Comments