UI Kukuhkan Dua Profesor Kedokteran Gigi dan Biologi Konservasi

Beji, Depok Terkini

Rektor Universitas Indonesia (UI), Mohammad Anis kembali mengukuhkan dua Profesor dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), di Auditorium FHUI kampus Depok, Sabtu (11/03/2017)

Keduanya adalah Prof. drg. Dewi Fatma Suniarti Sastradipura, M.S., Ph.D sebagai Guru Besar Tetap bidang Ilmu Biologi Oral FKG UI dan Prof. Jatna Supriatna, M.Sc, Ph.D sebagai Guru Besar Tetap bidang Biologi Konservasi FMIPA UI.

Prof. Dewi dalam pidato pengukuhan berjudul “Peran Farmakologi di Bidang Kedokteran Gigi dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dokter Gigi.” Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang obat. Menurutnya, dokter gigi tidak hanya perlu mengetahui obat analgesik-antiinflamasi,
antibiotik, dan obat kumur melainkan juga perlu memahami berbagai jenis obat dan implikasinya pada pasien, memperhatikan  indikasi dan kontra- indikasi obat, memahami tentang efek yang tidak diharapkan, interaksi obat dan tentang harga obat yang akan diberikan pada pasien.

Lebih lanjut, Prof. Dewi menuturkan, penggunaan obat yang rasional adalah penggunaan obat yang indikasinya sesuai dengan kebutuhan pasien, diberikan dengan dosis dan lama pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan individual pasien dan dengan biaya paling ekonomis.

Namun dalam pelaksanaannya, pengobatan rasional adalah sesuatu yang baik namun masih sulit dilaksanakan. Di negara berkembang seperti Indonesia penggunaan obat yang irasional masih merupakan masalah.” Disinilah farmakologi berperan penting untuk meningkatkan kualitas dokter gigi dalam pelayanannya dan memberikan pengobatan yang rasional,"ujarnya.

Sedangkan Prof. Jatna menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Peran
Biologi Konservasi Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Ia memaparkan bahwa Indonesia berkelimpahan Sumber daya alam(SDA) hayati sebagai SDA terbarukan. Jika dikelola dengan baik dan benar dapat memberikan bagi kemaslahatan manusia.

Konservasi merupakan salah satu upaya mengelola SDA hayati. Tugas pakar biologi konservasi adalah menghentikan gelombang kepunahan dan membuat serangkaian rencana yang menyertakan keanekaragaman hayati tidak hanya sebagai sumber daya untuk kesejahteraan manusia secara langsung, tetapi juga memiliki arti bagi nilai-nilai kemanusiaan. Pengembangan keilmuan biologi konservasi dapat membantu pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable development Goal (SDG) yang menyepakati 17 tujuan, dimana beberapa tujuan dari pembangunan berkelanjutan tersebut sangat erat berhubungan dengan tugas-tugas pakar biologi konservasi.(ndi)


Post a Comment

0 Comments