Balaikota, Depok Terkini
Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok mulai mempersiapkan program penyuluhan wawasan kebangsaan tahun anggaran 2017. Persiapan tersebut dibahas dalam rapat koordinasi dengan seluruh tim PPWK di ruang rapat Kantor Kesbangpol lantai III gedung Bappeda, Balaikota Depok, Kamis (02/3).
Anggota PPWK Kota Depok terdiri dari beberapa unsur. Diantaranya dari Kesbangpol, UI, wartawan, Polres, Kodim Depok, DPRD Depok, KNPI, Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, PKK, dan Bappeda.
Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Kota Depok, Dadang Wihana. Tugas dan tanggung jawab PPWK sangat berat dalam mengemban amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan. Sebelum melakukan penyuluhan wawasan kebangsaan, Dadang menegaskan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan sejumlah sekolah yang akan menjadi sasaran penyuluhan.
Dadang menilai, saat ini sudah banyak kasus dari siswa yang sudah cukup memprihatinkan, salah satunya adanya ajakan dari remaja yang mempengaruhi para siswa untuk menggunakan kaos (t-shir) berlogo palu arit (Logo PKI)."Para remaja ini membujuk para siswa agar menggunakan kaos berlogo palu arit agar terlihat gagah dan keren. Artinya mereka tidak paham apa arti logo tersebut. Ini harus disikapi dan kita akan berikan penyuluhan secara langsung,"tegas mantan Camat Sukmajaya itu.
Dadang juga menjelaskan bahwa Kesbangpol telah memberikan pelatihan wawasan kebangsaan kepada 100 pengurus OSIS melalui kegiatan Jambora wawasan kebangsaan selama dua hari di Lembang, Bandung.
Untuk itu, kata Dadang, dalam kegiatan penyuluhan tahun 2017 ini, semua anggota tim PPWK harus
terjun langsung ke sekolah tanpa harus rapat terlebih dahulu,"Kita harus roadshow ke sekolah.
langsung acktion dan terjadwal,"pinta Dadang.
Miranda Diponegoro, salah satu anggota PPWK Kota Depok dari Universitas Indonesia menambahkan dalam tugas penyuluhan sebaiknya tidak hanya memberikan materi wawasan kebangsaan saja, tetapi harus disertakan pula masalah moral, agama dan kedisplinan."Kalau bisa libatkan juga Kepala sekolah dan para guru dalam penyuluhan tersebut,"ungkap cicit dari Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro itu.
Pasiter Kodim 0508/Depok Kapten Inf Robby MK, anggota PPWK dari unsur TNI mengatakan, penyuluhan juga harus memiliki rumusan, baik dari ideologi, agama dan kesehatan. Termasuk rumusan tentang masalah upacara di sekolah,"Saat ini upacara di setiap sekolah masih beragam, jadi perlu di seragamkan terkait pembacaan Pancasila dan penggunaan bendera,"tandas robby.
(ndi)
0 Comments