Wujudkan Friendly City, Program Pemerintah Harus Terbuka

Beji, Depok Terkini

Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menghadiri milad ke-36 klub jantung sehat kecamatan Beji yang dirangkai dengan senam bersama dan jalan sehat di kantor kecamatan Beji, Depok, Minggu (27/11).

Hadir dalam acara tersebut Camat Beji Ues Suryadi, lurah Beji, Wakapolsek Beji, perwakilan Koramil, LPM dan tokoh masyarkat sekitar. Dalam kesempatan itu, Pradi juga memberikan doorpice secara mendadak kepada para peserta jantung sehat berupa sepeda, alat rumah tangga, dan uang tunai.

"Saya hadir kesini untuk berbaur dengan masyarakat dan ini merupakan bagian dari program friendly city. Saya bangga dengan apa yang dilakukan klub jantung sehat ini."ujar Pradi.

Menurut Pradi, dengan milad ke-36 jantung sehat Indonesia ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk hidup sehat sangat tinggi, warga telah melakukan yang terbaik untuk keluarga dan kota Depok.

Karena itu, lanjut Pradi, untuk dapat mewujudkan friendly city, harus always be smile, artinya para pejabat dalam melayani masyarakat harus memberikan gambaran terkait kinerja dan program pemerintah yang terbuka."Keterbukaan itu bagian dari friendly city, tidak ada lagi program yang tertutup, semua terbuka untuk siapa saja,"jelas Pradi.

Dikatakannya, dalam program ini tentu saja ada pro dan kontra, namun program ini tentunya sudah melalui kajian dan dilakukan secara ilmiah serta akademis."Alasan membentuk tagline Depok bersahabat untuk semua, baik sahabat pemuda, umkm, lansia, dan termasuk sahabat klub jantung sehat. Tagline ini dibuat bukan karena keinginan satu kelompok saja , tetapi untuk semua kalangan dan stakehoulder,"tegas Pradi.

Pradi menambahkan, dengan kondisi Kota Depok yang majemuk, dan memiliki bonus demografi serta geografis perlu di buat branding yang membuming tetapi perlu proses dan sosialisasi." Friendly city ga bisa langsung terwujud. Target dari a friendly city adalah dari sisi pelayanan lebih dekat kepada masyarakat kalau perlu jemput bola. Kita butuh tempat untuk bercengkrama di centra publik diantaranya penyediaan sarana dan fasilitas taman di setiap kelurahan,"ungkapnya.

Namun diakui Pradi bahwa masih terdapat kendala untuk mewujudkan friendly city yaitu kurangnya sarana dan fasilitas publik. Termasuk dunia IT yaitu kurangnya jaringan dan masih harus diperluas, serta pengadaan taman yang masih kurang. Solusinya regulasi anggaran dari pemerintah dan memberikan peluang pihak ketiga untuk kerjasama dengan pemerintah. Kalau semua bisa berjalan, kita targetkan a friendly city bisa terwujud secepatnya."tandas Pradi.(ndi)

Post a Comment

0 Comments