Komandan Kodim 0508/Depok Slamet Supriyanto menegaskan kepada anggotanya agar tidak menyentuh, mencoba, mengedarkan, dan menjual narkoba. Karena kalau sudah terlibat dengan narkoba, baik pengguna, dan pengedar akan berdampak pada pemecatan.
Hal itu ditegaskan Dandim dalam jam komandan dihadapan ratusan anggotanya di Aula Makodim Depok, Kamis (6/19)."Ingat, sayangi keluarga kalian, kita sudah tua jangan sampai terlibat narkoba,"tegas Dandim
Menurut Dandim, sesuai perintah komando atas, dalam waktu dekat akan dilakukan uji petik gabungan berupa tes urine, dan darah. Jika ditemukan ada anggota yang positif maka langsung ditindak lanjuti saat itu juga.
"Yang positif langsung ditangkap, dan minggu depan langsung ada SK pemecatan. Uji petik akan dilakukan secara acak khusus di satuan angkatan darat,"jelas Dandim.
Selain itu, Dandim juga menekankan masalah teroris yang harus diwaspai seluruh anggota di wilayah. Menurutnya, narkoba sangat berhubungan dengan teroris karena dana teroris diperoleh dari hasil penjualan narkoba.
"Harga ektasi diluar negeri Rp.5 ribu pertablet, sedangkan di Indonesia Rp.130 ribu pertablet. Itu sangat menggiurkan dan menjanjikan dalam bisnis narkoba. Saya ingatkan lagi jangan sampai tergiur untuk menjadi pengedar dan penjual narkoba. Kalau sudah tertangkap Yang ada hanya penyesalan. Di TNI tidak ada istilah rehabilitasi. Rehabilitasi dilakukan setelah pemecatan,"tutur Dandim.
Dijelaskan Dandim, Kota Depok, Tangerang dan Bekasi merupakan daerah penyangga ibukota sekaligus sebagai kantong bagi pengedar narkoba dan tempat untuk perencanaan teroris.
"Mereka akan mencari daerah di pinggir ibukota sebagai tempat mencari dana, menyetok barang, dan mencari informasi yang selanjutnya mengarah pada tindakan aksi teror."Kita sebagai aparat di wilayah dan pencari informasi harus pasang mata dan telinga. Segera laporkan jika ada temuan kepada pimpinan,"tandas Dandim.(ndi)
0 Comments