Cipayung | Depok Terkini
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Iyay Gumilar menegaskan bahwa kolam A dan B TPA Cipayung saat ini sudah masuk kategori kritis.
“Di sini kami memiliki tiga kolam yakni A, B dan C, tapi saat ini secara terus menerus posisi lahan dari 1980 masih tetap seperti ini, jadi kolam A dan B telah bergabung dengan sendirinya. Sudah over load dan kami anggap sudah kritis,” ujar Iyay, kemarin.
Dengan kondisi seperti saat ini, dirinya memprediksi hingga akhir 2016 ini TPA Cipayung tidak bisa lagi menampung sampah karena sudah over load. Dikatakannya, 600 ton sampah dibuang ke TPA Cipayung setiap harinya.
“Sampah kebanyakan dari rumah tangga, kalau pasar sekitar 20 persen. Kami memang pengolahannya seperti ini, ada juga pengomposan namun lebih digiatkan di wilayah. UPS yang ada di sini sangat membantu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA,” paparnya.
Dirinya berharap, penggunaan TPA Nambo yang berada di wilayah Kabupaten Bogor dapat dimaksimalkan pada pertengahan 2017 atau awal 2018. Tak hanya itu, ia juga berharap Nambo dapat berjalan lancar.
“Kalau Nambo sudah berjalan lancar, di sini kami akan membangun TPA baru dengan menggali Kolam C. Sebelum itu kami akan melakukan penghijauan terlebih dahulu di area TPA, sementara nanti akan kami buang ke Nambo terlebih dahulu,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini ketinggian Kolam A dan Kolam B TPA Cipayung telah mencapai 25 meter. Dengan kondisi itu, pihaknya tidak memungkinkan lagi untuk menambah ketinggian TPA.{rt}
0 Comments