Sawangan | Depok Terkini
Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar (DKUP) Kota Depok, mencatat hingga saat ini koperasi yang bergerak di sector jasa dan produksi di Kota Depok masih sangat minim. Kebanyakan, koperasi yang ada saat ini lebih didominasi oleh koperasi simpan pinjam (KSP).
“Koperasi itu didirikan dari orang perorang, kami tidak bisa memaksa mereka. Namun kami berharap masyarakat dalam mendirikan koperasi jangan hanya koperasi simpan pinjam tapi kalau bisa dirikan juga koperasi jenis lain seperti jasa dan produksi,” ujar Teo’s, Kabid Bina Koperasi DKUP Kota Depok, Rabu (20/4).
Pasalnya, kata dia, antara koperasi jasa dan produksi menurutnya hasilnya lebih nyata serta bisa lebih dirasakan bukan hanya oleh anggota koperasi tapi juga masyarakat di sekitarnya.
“Koperasi produksi ialah koperasi yang memproduksi barang-barang, dari barang yang tidak ada nilainya menjadi barang yang bernilai seperti kertas, koran dan lainnya. Mereka nantinya akan mengubah barang itu menjadi barang yang memiliki nilai tambah sehingga dapat meningkatkan ekonomi anggotanya, produknya bisa vas bunga dan lainnya,” paparnya.
Sementara untuk koperasi jasa, lanjutnya, ialah koperasi yang nantinya akan bergerak di bidang even organizer, trevel, bimbingan belajar atau jasa-jasa lain yang bisa membantu koperasi tersebut meningkatkan usahanya.
“Koperasi simpan pinjam bukan apa-apa, akan tetapi kebanyakan KSP saat ini sangat banyak namun pengaruhnya tidak besar, baik untuk kesejahteraan anggotanya sendiri maupun untuk masyarakat pada umumnya. Saat ini koperasi jasa ada sekitar 10 dan koperasi produksi baru dua atau tiga, masih sangat minim memang,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Teo’s di sela-sela acara pembinaan dan penyuluhan koperasi yang ada di wilayah Kecamatan Sawangan.
Ketua Dewan Koperasi Pimpinan Daerah (Dekopinda) Kota Depok, Teguh Prajitno melalui Kepala Bidang Permodalan dan Jasa Keuangan, Suharno mengatakan bahwa acara tersebut tak lain untuk meningkatkan partisipasi anggota.
“Yang kami tingkatkan adalah pengurus dan anggota koperasi tersebut, sehingga pengurus dan anggota inilah yang kami berikan suatu pengertian agar meningkat rasa memiliki dari koperasi tersebut,” tandasnya.
Selama ini, sambungnya, yang diberikan pelatihan hanya pengurus, pengelola dan pengawas, namun saat ini ditingkatkan kepada keanggotaannya.
“Kegiatan ini kami rencanakan sampai November mendatang, ini yang kedua,” ungkapnya.(rt)
0 Comments