Hari Kartini yang diperingati pada 21 April di setiap tahunnya merupaka bagian dari materi dasar pembangunan karakter anak bangsa, khususnya di kalangan siswa sekolah dasar (SD) dengan menanamkan nilai-nilai sejarah perjuangan pahlawan.
Jadi kartinian yang dilaksanakan di sekolah jangan dipandang sebagai kegiatan seremoni semata, tapi kegiatan itu memiliki nilai positif untuk menumbuh kembangkan pondasi mental dan jati diri sebagai anak bangsa Indonesia yang berakhlak, bertanggung jawab, mandiri, disiplin, beretika, bermoral, toleransi dan saling mengasihi satu sama lain.
"Seperti pada kartinian yang kita laksanakan pada 21 April di sekolah ini, semua disiswanya memakai busana daerah dan busana yang mirip saat dikenakan oleh Kartini. Siswa begitu antusias dan orang tuanya pun mendukungnya," kata Kepala SDN Mekarjay 10 Ayi Taojidin saat berbincang dengan Depok Terkini di kantornya, Kamis (28/4).
Selain melaksanakan Lomba Busana Tradisonal dan Lomba Busana Kartini, kata Ayi, juga ada Lomba Menulis dan Membaca Puisi tentang Kartini, Lomba Mewarnai Gambar serta Lomba Bercerita Riwayat Kartinj.
"Seluruh siswa begitu antusias mengekuti semua kegiatan kartinian. Di sini bisa kita lihat, telah tumbuh semangat mengenal para pahlawan dan nilai sejarah yang ditorehnya bagi bangsa ini. Nilai-nilai sejarah ini diharapkan akan terus tumbuh hingga mereka dewasa," tutur Ayi Taojidin.
Menurutnya, jenjang pendidikan dasar (SD) selama enam tahun merupakan awal dari rangkaian proses pendidikan yang akan dilalui peserta didik hingga mereka dewasa. Sekaligus sebagai ajang membangun pondasi yang kuat dalam jiwa dan raga mereka untuk menghadapi semua tantangan dalam meraih cita-citanya kelak untuk masa depan yang lebih baik.(ash)
0 Comments