Margonda | Depok Terkini
Setelah melalui berbagai proses perizinan, pembangunan proyek Terminal Terpadu Kota Depok senilai Rp.1,3 trilyun dipastikan akan segera dimulai pembangunannya tahun 2016 ini. Hal itu ditegaskan juru bicara PT Andyka Investa, Mutaqqin kepada wartawan, Selasa (2/2).
"IMB nya telah keluar yang ditandatangani langsung Walikota Nur Mahmudi pada 16 Januari lalu. Jadi PT Andyka sudah bisa memulai pembangunan sambil menunggu tim pengawas dari Pemda yang sudah terbentuk. Secepatnya akan dibangun,"ujar Mutaqqin.
Menurutnya, pembangunan Terminal Terpadu diatas lahan 2,6 hektar ini bukan merupakan proyek swasta tetapi merupakan proyek pemerintah yang sudah tercantum dalam RPJPD tahun 2006-2025, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2032,"Jadi pembangunan terminal terpadu ini sudah amanat dari rencana pemerintah,"jelas Mutaqqin.
Dikatakan, proyek terminal terpadu dikerjakan oleh pihak ketiga sebagaimana proyek infrastruktur lain. Namun perbedaannya terletak pada anggarannya."Pembangunan Terminal Terpadu ini proyek pemerintah, tetapi dananya bukan dari APBD, melainkan dibebankan swasta. Pembangunan proyek ini untuk menata terminal yang tadinya kumuh, semrawut, kotor dan sarang kriminalitas serta biangnya kemacetan akan ditata menjadi bersih, rapi, indah dan tertib serta mengurangi kemacetan lalu lintas,"pungkasnya.
Mutaqqin menargetkan proyek ini akan selesai dibangun pada Februari 2017, dan selanjutnya secara bertahap akan dibangun area komersial." Yang utama terminal harus dibangun terlebih dahulu,"ungkapnya.
Dijelaskan, pembangunan Terminal Terpadu sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2011. Namun dalam pelaksanaan banyak kendala yang harus diselesaikan diantaranya masalah sengketa lahan."Di area Terminal itu ada tanah yang diperuntukkan terminal tapi masih dimiliki warga. Luasnya 800 meter, namun semuanya sudah clear. Termasuk tanah yang digunakan sekolah Master,"Jelas Mutaqqin.
Selain pembangunan Terminal, lanjut Mutaqqin akan dibangun juga apartemen, ruko, dan area komersil. Terminal juga akan terintegrasi dengan Stasiun kereta api. selama ini, lanjut Mutaqqin, lahan terminal hanya menghasilkan restribusi dari angkutan kota (angkot) saja sebesar Rp 1,2 milyar pertahun. Angka itu tidak bisa bertambah karena jumlah angkot tidak boleh bertambah."Mudah-mudahan dengan adanya Terminal Terpadu ini bisa menghasilkan multi efek, diantaranya pengahsilan dari pajak parkir, restoran, pajak penghasilan termasuk lowongan kerja,"tandas Mutaqqin.(ndi)