Beji | Depok Terkini
Sebanyak delapan warga mantan Gafatar asal Kota Depok mendapat pembinaan dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Selasa (3/2). Delapan warga mantan Gafatar tersebut merupakan satu keluarga yaitu satu bapak, istri dan enam anak ditampung di Rumah Penampungan Sementara Anak (RPSA) di Jalan Dahlia, Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok
Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Kota Depok, Taufan Abdul Fatah. Pembinaan tidak hanya bisa dari satu aspek saja, dibutuhkan keterlibatan semua pihak menyangkut masalah pemahaman, masa depan, agama, sosial dan pendidikan."Alhamdulillah Depok sangat merespon, saya apresiasi kepada PJ Walikota karena beliau kebetulan sebagai koordinator di tingkat provinsi dan sangat paham. Kami bersama Disnakersos perlu membuat tim penanganan untuk mantan Gafatar. Banyak subtansi yang perlu ditangani,"jelas Taufan kepada wartawan usai mengunjungi mantan Gafatar di Beji Timur.
Dikatakan Taufan, masalah penanganan mantan Gafatar ini harus ditangani secara utuh dan tuntas. Tentunya perlu pembinaan yang lebih intensif."Kami juga melibatkan Himpaudi, para guru Paud siap memberikan pembinaan kepada anak-anak yang belum sekolah, namun diperlukan keterlibatan guru SD, karena ada anak mereka yang sudah sekolah,"ungkapnya.
Taufan juga sudah berkoordinasi kepada Disnakersos agar segera dibuatkan jadwal untuk pembinaan secara rutin, termasuk siapa saja yang berkunjung harus jelas maksud dan kepentingannya."jangan banyak yang berkunjung malah menjadi beban bagi mereka,"tegasnya.
Taufan mengungkapkan, warga yang pernah menjadi anggota Gafatar tersebut sebelumnya terpengaruh ajakan dan iming-iming memperoleh kehidupan yang lebih layak. Karenanya, pemerintah perlu memperhatikan harapan itu, apakah bisa kemungkinan dengan pola transmigrasi namun tentunya perlu dipulihkan terlebih dahulu pemahaman agar tidak menjadi masalah."Pemerintah Kota tetap memikirkan seperti apa kedepannya, termasuk pembiayaan dan lainnya."ungkap Taufan.
Dijelaskan Taufan, sebenarnya mereka bukan warga Depok tapi pernah tinggal di Depok dengan mengontrak rumah di wilayah Parung Serab."Mereka ngontrak rumah di Depok dan tidak punya tempat tinggal tetap. Mereka sudah ber KTP Kalimantan. Namun karena kemanusiaan tetap kita fasilitasi dan tentunya perlu keterlibatan dinas kependudukan menyangkut identitasnya."Dari 28 warga Depok, 20 orang sudah dijemput keluarganya. Saat ini yang saya temui ada delapan orang, itupun satu keluarga,"terangnya.
Taufan menambahkan, keberadaan mantan Gafatar di RPSA juga mendapat respon positif dari masyarakat. Warga tidak menjauhkan mereka dari lingkungannya."Kondisi mereka saat ini sudah bagus, karena sebelum ke Depok sudah mendapat pembinaan dari pemprov Jabar. Pemkot Depok saat ini sedang menelaah untuk kedepannya. Kita terus menginventarisir dan berkoordinasi,"pungkas Taufan.(ndi)