Bojongsari | Depok Terkini
Guna mencegah aksi penculikan terhadap siswa di sekolah, Yayasan Yayasan Al Ma’mun Education Center (AMEC) memperketat antar jemput siswa SD dengan menggunakan absensi digital. Hal itu dilakukan pasca terjadinya kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Jamaludin siswa SDN Beji Depok yang membuat orang tua cemas.
Menurut Direktur Sekolah AMEC, Ma'mun Ibnu Ridwan. penerapan absensi digital terkoneksi langsung dengan perangkat perekam di sekolah sekaligus telepon genggam orang tua.
“Absensi digital ini berupa absen dengan cara di tap lalu connect dengan HP orangtua murid dan data kami. Sehingga saat datang dan pulang, baik siswa ataupun yang antar jemput harus tap itu. Ini untuk cegah berbagai perilaku kriminalitas salah satunya penculikan,” kata Ma’mun, kemarin.
Sehingga jika anak tidak mengisi absen saat pulang dianggap hilang dari radar. Saat itu menjadi kewajiban pihak sekolah untuk melacaknya.“Pakai password juga. Kalau enggak absen akan terbaca. Ketahuan mana saja orangtua yang antar dan jemput,” jelasnya.
Ma'mun menambahkan pihaknya juga berencana menambah beberapa CCTV. Saat ini baru ada sembilan CCTV yang difungsikan oleh pihak sekolah.“Banyak ancaman terhadap anak yakni narkoba, seks bebas, serta rasa hormat pada orangtua yang sudah luntur,” pungkasnya.(.(ris)