Sawangan | Depok Terkini
Sebanyak 459 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Depok mengikuti uji kopetensi. Selain salah satu syarat untuk menentukan kelulusan siswa, uji kopetensi tersebut juga dimaksudkan untuk menguji skill para siswa sesuai jurusan yang mereka ambil.
“Selain memiliki kemampuan ilmu pengetahuan, juga diharapkan para lulusan SMKN 2 ini juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang kami laksanakan sebagai uji kopetensi,” ujar Tatang Komarudin, Kepala SMK Negeri 2 Depok, Senin (29/2).
Ia menambahkan, bahwa uji kopetensi yang dilakukan pihaknya tidak hanya di akhir tahun saja, akan tetapi juga dilakukan setiap akhir mata diklat produktif selalu dilakukan uji kopetensi baik di akhir semester maupun di akhir tahun pelajaran.
Jumlah 459 siswa yang mengikuti uji kopetensi, lanjutnya, berasal dari empat jurusan yakni Tata Boga, Tata Busana, Teknik Audio Video dan Teknik Listrik.
“Uji kopetensi dilakukan berbeda-beda setiap programnya, Tata Busana empat hari, Teknik Listrik enam hari, Teknik Audio Video enam hari dan Tata Boga selama 10 hari dikarenakan jumlah siswanya lebih banyak. Pelaksanaan dari 24 Februari hingga 3 Maret,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa tim penguji dibagi menjadi dua yakni penguji internal (pihak sekolah,red) dan eksternal (luar sekolah,red). Seluruh tim penguji, kata dia, telah memiliki sertifikat sesuai dengan bidangnya.
“Seperti Tata Boga kami libatkan penguji chef nasional, Teknik Audio Video dari Panasonic, Teknik Listrik dari AKAKLI dan penguji Tata Busana dari Yani Butik. Dapat dipastikan tim penguji ini kompeten di bidangnya masing-masing dan telah memiliki sertifikat dari LSP/BNSP,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Jurusan Tata Boga SMK Negeri 2 Depok, Lely Mandalika mengungkapkan, bahwa siswa Tata Boga yang mengikuti uji kopetensi sebanyak 149 siswa.
“Jenis masakan yang diujikan ada tiga pilihan paket menu, kami pilih paket satu dan paket dua. Paket satu merupakan satu set masakan Indonesia, paket dua satu set makanan kontinental,” ungkapnya.
Satu set makanan, kata dia, terdiri dari appetizer, sup, menkos, dan dessert. Untuk bahan masakan pihak sekolah telah menyiapkan sesuai dengan tema masakan yang akan dimasak oleh siswa.
“Setiap hari ada 15 siswa, kami gelar selama 10 hari. Syarat lulus harus memenuhi kriteria penilaian, paling tidak nilai mereka untuk satu set makanan minimal 80. Siswa diberikan waktu empat jam untuk memasak sampai dengan plating hingga persentasi,” pungkasnya.(rt)