Margonda | Depok Terkini
Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il mengaku tidak ingin mencampuri proses seleksi calon direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok.
Sebagai walikota yang masa jabatannya akan berakhir Selasa (26/1) esok hari, dirinya lebih menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada panitia seleksi. Hal itulah yang diungkapkan Nur Mahmudi sesaat setelah melantik Dewan Pengawas PDAM Tirta Asasta Kota Depok pekan lalu.
“Justru kami berharap tim seleksi tetap memahmi seperti apa kondisi Kota Depok ini. Kalu tim seleksinya berasal dari UI, kami tetap kembali lagi yakin bahwa mereka pasti melihat dan mencari orang-orang yang memiliki kualifikasi dan eksekusi yang benar,” ujar Nur Mahmudi.
Pernyataan tersebut seolah membantah tudingan Komisi B DPRD Kota Depok yang menduga ada campur tangan walikota dalam proses seleksi calon Direktur PDAM Tirta Asasta Kota Depok.
Ia menambahkan, bahwa PDAM perlu untuk meningkatkan kapasitas, mengembangkan produksi, meningkatkan sarana jaringan dan upaya meyakinkan pelanggan agar mau.
“Pelanggannya kan macem-macem ada industri, rumah tangga dan lainnya,” katanya.
Walikota penggagas ODNC dan ODNR itu mengatakan, bahwa pihaknya tidak bisa menargetkan berapa besar profit yang nantinya harus dihasilkan PDAM Tirta Asasta Kota Depok.
“Kalau target itu kami tidak bisa menghitung karena kami tidak pernah berdiskusi tentang masalah target profit. Namun yang kami harapkan, bagaimana kita memperbanyak sambungan rumahnya,” ungkapnya.(rt)