Tapos | Depok Terkini
Masjid Al-Mujahidin yang berada di Komplek Kopassus Pelita I, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos diresmikan penggunaannya oleh Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad, bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (22/1).
Menurut Ketua DKM Masjid Al-Mujahidin, Sapto Dikmojo. Pembangunan masjid yang dimulai April 2015 dibiayai dari bantuan dari Timur Tengah dan swadana warga komplek Kopassus. Masjid Al-Mujahidin yang dibangun tahun 1989 berawal dari Musholla dan pada 2000 berubah menjadi masjid."Anggaran pembangunannya 60 persen bantuan dari Timur Tengah, dan 40 persen swadana masyarakat. Sekarang sudah berdiri megah, kami sangat bersyukur,"papar Sapto.
Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengatakan, semoga masjid ini bisa dijadikan sebagai pusat pembinaan pendidikan anak-anak dan warga di sekitar masjid. "Masyarakat harus bisa memanfaatkan Masjid secara maksimal, utamanya untuk sholat berjamaah,"harap Idris.
Dikatakan, pemerintah kota Depok kedepan telah memiliki program strategis membangun sumber daya manusia yang bertumpu pada ketahanan keluarga dan ahlaktul karimah anak muda. Pemerintah akan memfasilitasi kegiatan para ustad, khususnya para ustad lekar di majelis taklim sehingga dapat membuat gerakan amar ma'ruf nahi munkar yang sebenarnya."Artinya yang akan diberikan insentif oleh pemerintah adalah para ustad lekar. Semuanya demi keberkahan kota kita,"ujar Idris.
Menurutnya, saat ini perkembangan dan pembangunan Kota Depok sudah sangat luar biasa, baik fisik dan non fisik. Pemerintah berencana membuat taman terpadu di setiap kelurahan."Saya sudah tanya lurah apa ada tanah fasos fasum yang bisa digunakan untuk taman, ternyata lurah bilang ada. Kita bangun taman yang bisa dimanfaatkan anak muda, dan lansia,"ungkapnya.
Dengan semakin pesatnya pembangunan di Kota Depok, Idris juga mengimbau agar warga selalu waspada dengan permasalahan dekadensi moral anak muda. Pasalnya Depok menjadi salah satu sasaran bukan hanya dekadensi moral tetapi ada juga pembentukan kader ISIS di Depok. Karena itu kita harus kerjasama dalam kekompakkan.
" Insya Allah kalau kita kompak hal itu tidak terjadi. Misalkan ustad kompak dengan pemerintah, kita fasilitasi ustad untuk memahamkan agama di tengah-tengah masyarakat. Anak-anak muda harus diberikan pemahaman tentang ajaran agama yang baik. Terkadang anak muda gampang terkesima dengan pemandangan yang kharismatik lalu ditiru, bukan ajarannya,"jelas Idris.
Selain itu, kata Idris, para ketua RT RW juga harus kompak guna mengantisipasi adanya warga yang tidak lapor. Kita sudah koordinasi dengan Babinkamtibmas dan Babinsa untuk melakukan pendataan terhadap tempat kos-kosan dan kontrakan.(ndi)