Balaikota | Depok Terkini
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok menargetkan Depok akan bebas sampah (zero waste) pada tahun 2017. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini yakni dengan menggulirkan program partai ember di seluruh rumah tangga.
Ada 530 ribu rumah tangga yang menjadi sasaran untuk memiliki ember. Setiap 30 kepala keluarga diwajibkan memiliki satu ember besar untuk menyetor sampah yang sudah dipilah dari organik dan anorganik di ember plastik kecil di setiap rumah.
“Kami lakukan secara stimulan pengadaan ember. Untuk warga dipinjamkan lalu tukar ulang saat truk sampah datang. Ini untuk seluruh kecamatan. Sejauh ini baru ada 2500 ember besar yang kami alokasikan. Idealnya untuk 534 ribu rumah tangga butuh 17 ribu ember. Ini terus berkelanjutan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok, Kusumo, Kamis (7/1/2016).
Jika harga satu ember Rp 80 ribu, lanjutnya, Depok butuh Rp 3 miliar untuk membeli 17 ribu ember bagi seluruh kecamatan. Sehingga dengan ember yang dimiliki warga, mampu mengurangi seperempat problema sampah di Depok.
“Satu kota butuh 17 ribu ember hanya sekira Rp 3 miliar. Tapi sudah mampu mengurangi seperempat sampah organik Depok,” tegasnya.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan problema sampah Depok diantaranya sampah organik, anorganik, limbah berbahaya B3, dan residu. Dengan partai ember, kata dia, warga dirangsang untuk mandiri memilah sampah.
“Teknisnya setiap rumah minimal punya ember kecil swadaya, setiap 20-30 rumah dibantu ember besar. Titik kumpul koleksi dari sampah – sampah di rumah lalu diangkut oleh tim Unit Pengolahan Sampah (UPS) bisa diangkut 2 hari sekali. Kita motivasi, warga bisa mandiri. Ternyata harga ember Rp 70-100 ribu. Ditanggung per 25 rumah tinggal bayar Rp 3 ribu-4 ribu kalau patungan. Kalau enggak bisa maka akan dialokasikan dananya oleh pemerintah,” jelas Nur Mahmudi.(ris)