Cipayung | Depok Terkini
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kemarin, dinilai Wakil Walikota Depok, Muhammad Idris masih dalam batas wajar. Menurutnya, capaian partisipasi tersebut sudah mendekati harapan dan target KPU sebesar 65 persen. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat Depok dalam Pilkada kemarin mencapai 57 persen.
"Artinya masih bisa dikatakan wajar dalam demokrasi, namun masih perlu ditingkatkan lagi partisipasi masyarakat,"jelas Idris usai menyerahkan akte kelahiran gratis di lokasi P2WKSS di Cipayung, Depok, Senin (14/12).
Masih belum maksimalnya tingkat partisipasi, lanjut Idris, hal itu sangat terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan, penyelenggaraan pemerintah, baik tingkat daerah maupun pusat,"Faktornya adalah lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap pengelola pemerintahan,"katanya.
Menurut Idris, individualisme dalam masyarakat modern juga menjadi faktor kurangnya tingkat partisipasi, dan ini harus dikikis."Masyarakat kita adalah masyarakat gotong royong. Individualisme yang terjadi pada warga di sejumlah perumahan harus dikikis dengan kegiatan yang bisa menyatukan mereka,"ungkapnya.
Idris mencontohkan, ada juga warga di perumahan yang mau ikut serta di berbagai kegiatan seperti pengajian rutin, olahraga bersama, dan silaturahmi warga. Kegiatan itu bisa menjadi alternatif warga, khususnya bagi yang tidak memiliki waktu dan sangat sibuk."Jangan biarkan warga menjadi egois, sehingga mereka cuek untuk ikut berpartisipasi dalam pilkada,"ungkapnya.
Selain itu, Idris juga minta masyarakat bisa bersatu kembali setelah selesainya pilkada,"Kita akan sadarkan masyarakat untuk kembali bersatu melalui mimbar majelis taklim, masjid, gereja, dan mimbar RW. Mari kita bersatu kembali dan tidak ada pengkotak-kotakkan. Sudahlah, dalam alam demokrasi dan kompetisi itu sudah biasa. jangan sampai seperti penonton bola, analoginya seperti itu,"tandas Idris.(ndi)