Balaikota | Depok Terkini
Jelang pelaksanaan Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) pada Rabu 9 Desember 2015. Kepolisian Resta Depok mewaspadai sebanyak 23 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai rawan terjadi konflik. Hal itu ditegaskan kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono usai Gelar Pasukan Pemungutan Suara dan Pergeseran Pasukan Operasi Mantab Praja Polresta Depok di lapangan Balaikota Depok, Senin (7/12)
Menurut Dwiyono. Untuk pengamanan Pilkada, pihaknya mendapat tambahan pasukan dari Polda Metro jaya. Saat ini jumlah personil gabungan sebanyak 1800 orang, terdiri dari 1000 personil dari Polresta Depok, 300 personil dari Kodim Depok, dan 500 personil dari Polda Metro Jaya.
Dikatakan, adapun teknik pengamanan dibagi dalam beberapa rayon, yaitu barat, timur dan utara. Selain itu, kata Dwi, masing-masing Polsek juga diperkuat dengan tambahan 50 personil untuk pengamanan. Berdasarkan hasil perkiraan intelejen, lanjut Dwi, ada sejumlah TPS yang dinilai aman, rawan satu dan rawan dua."Perkiraan itu tergantung dari kerawanan wilayah TPS. Namun secara umum jelang pelaksanaan Pilkada hingga saat ini masih kondusif."ujar Dwi.
Ia menjelaskan, terdapat lima TPS yang masuk kategori rawan dua, sedangkan TPS rawan satu sebanyak 17 TPS."Yang paling rawan itu TPS rawan dua. kriterianya di wilayah tersebut merupakan basis massa dari kedua calon yang sama kuat."Lokasi TPS rawan satu dan rawan dua itu tersebar di 11 kecamatan. Pengamanannya sudah kita hitung dan include dengan jumlah personil yang disiapkan,"tandas Dwi.
Sementara itu, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengingatkan kepada warga bahwa Pilkada 9 Desember merupakan hari libur nasional dan diharapkan bisa datang ke TPS."Jadi untuk kerja libur, sehingga warga yang datang ke TPS diharapkan bisa lebih dari 75 persen,"tandas Nur Mahmudi didampingi Dandim Depok Letkol Inf Santosa.(ndi)