Pancoran Mas | Depok Terkini
Sebanyak 63 dewan hakim Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) melaksanakan orientasi guna menyamakan visi dan misi jelang pelaksanaan MTQ ke-XVI di Kecamatan Bojongsari pada 4-6 November 2015.
Orientasi dibuka langsung Wakil Walikota Depok Muhammad Idris dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Cholik Mawardi, Ketua LPTQ Eka Bachtiar, dan Kabag sosial Asep Roswanda.
"Orientasi ini untuk menyamakan visi dan misi demi sukseskanya penyelenggaraan MTQ, sekaligus pembekalan dan sharing informasi peraturan pelaksanaan MTQ,"ujar Ketua Umum MTQ ke-XVI, Eka Bachtiar.
Ia berharap dengan orientasi ini dapat meningkatkan kualitas MTQ, khususnya pembinaan dan penilaian peserta MTQ mulai dari tingkat kecamatan, sehingga bisa berkontribusi melahirkan qori-qori berkualitas."Jangan sampai ada peserta MTQ bukan warga Depok,"tegas Eka Bachtiar.
Sementara itu, Cholik Mawardi selaku pembina MTQ mengatakan, orientasi sangat berarti bagi peningkatan kualitas MTQ di tingkat Jawa Barat. Kota Depok masih berada diurutan bawah peringkat MTQ Jawa Barat, karenanya peranan hakim sangat penting dalam memilih duta-duta untuk tingkat Jabar.
"Hakim harus cermat dalam memilih duta MTQ, harus memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku. Saya berharap seluruh dewan hakim ikuti orientasi ini dengan baik,"kata Cholik.
Ia menambahkan, dewan hakim jangan sekedar memberikan penilaian dari awal hingga akhir pelaksanaan MTQ.
"Bukan sekedar menilai, namun harus ada catatan sehingga bisa menyiapkan peserta yang lebih baik. Ini memang tidak mudah,"ungkapnya
Menurut Cholik, mekanisme penilaian memang mengalami perubahan karena disesuaikan dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
"Depok harus ikut perkembangan Iptek, sehingga juara yang dimiliki semakin berkualitas,"pungkasnya.
Wakil Walikota Depok, Muhammad Idris menjelaskan pembinaan MTQ harus kuat sehingga bisa mewujudkan regenerasi baru yang berkualitas.
"Jangan ada lagi peserta cabutan. Pembinaan itu perlu proses dan kejujuran,"katanya.
Idris meminta dewan hakim memiliki ketegasan jika ada indikasi peserta dari luar Depok."Tindak tegas, karena itu sangat merugikan moral Kota Depok khususnya dalam pembinaan. Kalau perlu kita bikin pesantren khusus untuk pembinaan para qori,"tandas Idris.(ndi)