Beji | Depok Terkini
Berdasarkan hasil survei Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (Puskapol FISIP UI) menyebutkan bahwa sebanyak 44,8 persen warga Depok
tidak mengetahui jumlah tanggal pelaksanaan Pilkada Depok pada 9 Desember mendatang. Selain itu, sebanyak 55,3 persen warga Depok tidak mengetahui jumlah pasangan calon dalam Pilkada Depok.
"Kami lakukan pengumpulan data mulai 27 Oktober sampai 6 November 2015. Secara metodologi survei ini dilakukan di 63 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan. Asumsi populasi pemilih adalah 1.221.981 pemilih. Jumlah responden sebanyak 630 orang dengan margin of error 3,99 persen," kata Peneliti Puskapol UI Sri Budi Eko Wardani, Kamis(26/11).
Minimnya pengetahuan terhadap proses pelaksanaan pilkada membuat mayoritas warga masih belum mengetahui siapakah pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Depok 2015. Para responden menilai masalah yang harus diselesaikan oleh Walikota terpilih meliputi transportasi (18,53 persen), infrastruktur (16,91 persen), kesejahteraan (15,3 persen), lingkungan (14,11 persen), dan kesehatan (8,28 persen).
"Sebagian besar sebanyak 63,7 persen responden menginginkan agar masalah - masalah warga dapat diselesaikan dalam satu tahun masa kepemimpinan atau pada tahun pertama setelah walikota terpilih dilantik," kata perempuan yang akrab disapa Dani ini.
Dani menambahkan tiga program prioritas yang harus diimplementasikan segera menurut responden adalah program infrastruktur (35,5 persen), kesejahteraan (23,1 persen), dan lingkungan (13,1 persen). Namun
sayangnya, 80 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi yang memadai informasi yang memadai terkait dengan tawaran program kerja pasangan calon yang berkonsentrasi.
"Bahkan 87,3 persen responden menyatakan tidak pernah mendengar atau mengetahui program kerja yang dikampanyekan pasangan calon baik Dimas Oky Nugroho - Babai Suhaimi ataupun Idris Abdul Shomad - Pradi Supriatna," ungkap Dani.(ndi)