Sawangan | Depok Terkini
Lebaran anak yatim merupakan suatu kebudayaan keagamaan yang biasanya dibarengi dengan pemberian santunan yatim. Namun bagi anak yatim yang sudah usia remaja, sebaiknya diberdayakan dengan diberikan zakat produktif. Hal itu dikatakan Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad saat melepas pawai dan pemberian santunan anak yatim di Masjid Ibadurrahman Kelurahan Pengasinan, Jum'at (23/10).
"Dari sisi agama mereka sebenarnya bukan yatim lagi, mereka harus diberdayakan agar bisa mandiri dengan diberikan zakat produktif,"kata Idris.
Menurutnya, dengan pemberian zakat produktif, mereka diberikan modal cukup besar untuk usaha. Misalkan diberikan Rp.25 juta tetapi untuk usaha bukan dikonsumsi."Kalau pemberian santunan yang biasa, rata-rata untuk konsumsi, dan langsung habis. Kita tidak ingin seperti itu, mereka harus diberdayakan, dibimbing dan dibina untuk usaha,"ungkapnya.
Idris menjelaskan, zakat adalah sumber dana yang tidak akan pernah kering dan habis. Dengan kata lain selama umat Islam memiliki kesadaran untuk berzakat dan selama dana zakat tersebut mampu dikelola dengan baik, maka dana zakat akan selalu ada serta bermanfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, kata Idris, jumlah pengusaha di Kota Depok tercatat sebanyak dua persen dari 2 juta lebih jumlah penduduk Depok. Artinya sekitar 40ribu warga Depok adalah pengusaha yang bisa dikelola zakatnya.
"Dari 40ribu pengusaha itu, kita prediksi 50 persen pengusaha muslim, berarti ada 20ribu pengusaha. Potensi zakat mereka cukup besar, dan bisa diberdayakan menjadi zakat produktif,"terang Idris.
Karena itu, lanjutnya, penyaluran zakat produktif bisa mengurangi jumlah muzaki (penerima zakat) karena mereka diberikan modal untuk usaha. Namun pemberiannya harus selektif, khususnya kepada muzaki yang memiliki potensi menjalankan usaha.
"Insya Allah, pemberian zakat produktif akan diterapkan tahun 2017, kalau 2016 tidak bisa karena APBDnya sudah dibahas,"jelasnya.(ndi)