Beji | Depok Terkini
Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN ikut memamerkan hasil penelitian terbaru mereka dalam ajang Pameran Hasil Riset Inovatif Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI).
Sejumlah temuan untuk kegunaan terapi kanker terbaru ditampilkan.
Diantaranya Seed Brakiterapi Iodium – 125 untuk terapi kanker prostat terlokasi stadium 1 dan 2. Seed dimplantasikan ke dalam jaringan ke dalam jaringan kanker menggunakan perangkat pemandu.
Adapula Nukleotida di bidang biologi molekul untuk mengamati proses biokimia. Sebagai pendeteksian mikro organisme penyebab penyakit kanker serviks maupun penyakit infeksi lainnya seperti TBC, Hepatitis C, dan screeening donor darah.
Keunggulannya memiliki sensitivitas yang baik, ketepatan dan kepekaan yang tinggi. Selain itu adapula Sumber Iridium (Ir-192) Brakiterapi High Dose Rate sebagai sumber radiasi pada pengobatan kanker serviks. Dimana sumber radiasi ditempatkan pada suatu gagang dan dimasukkan ke dalam organ tubuh seperti uterus atau vagina.
“Bidang radioisotop saat ini telah melangkah ke tahap selanjutnya yaitu mengembangkan sumber radiasi untuk terapi, mengembangkan teknologi perunut molekul radioaktif dan mengembangkan teknologi produksi radioisotop,” kata Peneliti BATAN Ira Y Rahman, Kamis (1/10).
Sementara pengembangan radiofarmaka terapi lebih diarahkan pada upaya mendapatkan terobosan penanganan terapi kanker. Kegiatan pengembangan radiofarmaka juga didukung oleh laboratorium pengujian radioisotop dan radiofarmaka.
“Laboratorium ini telah mendapatkan akreditasi sebagai lab uji dari Kantor Akreditasi Nasional (KAN). Produk litbang radiofarmaka yang dihasilkan telah diuji menggunakan prosedur pengujian yang memenuhi standar pengujian,” tegasnya.(ris)