Pancoran Mas | Depok Terkini
Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Kota Depok berencana menggelar Festival Perahu Naga untuk kali pertama di Setu Lio, Pancoran Mas, Depok.
Festival tersebut rencananya digelar pada 8 November 2015 mendatang. Menghadapi festival tersebut, Podsi bersama pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kota Depok melakukan aksi bersih di Setu Lio bersama masyarakat sekitar.
Hadir dalam aksi bersih itu, Wakil Walikota Depok Muhammad Idris, Anggota DPRD Depok Yetti Wulandari, pengurus Pokja Setu Lio, dan puluhan pelajar.
Yetti Wulandari yang juga sebagai Pembina Podsi Kota Depok hadir mengatakan, Aksi bersih Setu Lio dilakukan sebagai persiapan penyelenggaraan Festival Perahu Naga terbesar di Kota Depok."Kita optimalkan Setu sebagai aset wisata dan ekonomi. Setu Lio akan dimanfaatkan sebagai sarana olahraga dayung, ini sangat potensial dan bermanfaat,"katanya.
Wakil Walikota Depok, Muhammad Idris dalam kesempatan tersebut mengajak warga untuk menjaga dan melestarikan Setu-setu yang ada di Kota Depok, salah satunya Setu Lio."Aski bersih punya tujuan strategis memberdayakan potensi Setu. Ayo kita berdayakan Setu Lio sebagai tempat wisata. Kita tata bersama sebagai sebuah kawasan wisata di tengah kota yang rapi, bersih, asri, dan nyaman,”ajak Idris kepada warga sekitar.
Beberapa permasalahan Setu yang ada di Depok diantaranya masalah luas eksisting Setu yang tidak sesuai lagi dengan data yang tercantum di dokumen negara, dan masalah sampah. Ada Setu yang hilang namun masih tercatat dalam dokumen.
"Setu Gugur masih tercatat dalam dokumen negara, tetapi fisiknya sudah hilang. Padahal keberadaan Setu itu sebagai resapan air dan diperlukan warga. Sekarang warga disana susah mendapatkan air dan harus beli,"ungkap Idris.
Karena itu, Idris meminta Setu Lio yang berada di pusat ibukota Depok bisa dijaga serta diselesaikan berbagai permasalahannya."Permasalah Setu Lio harus diselesaikan agar semua merasa nyaman, baik pemerintah, warga dan lainnya,"ujar Idris.
Ia berharap festival perahu naga berjalan sukses dan bisa diselenggarakan setiap tahunnya."Mudah-mudahan sukses, nantinya kita akan punya tempat wisata, sehingga tumbuh perekonomian di masyarakat sekitar,"harap Idris.
Sementara itu, Ketua Pokja Setu Lio, Syamsudin mengaku sangat menyayangkan kurangnya perhatian dari masyarakat dalam menjaga kebersihan Setu.
"Masyarakat masih kurang sadar bahwa Setu sangat bermanfaat, Setu ini merupakan resapan air, dimusim kemarau ini warga tidak kekeringan, tapi tidak mau merawat. Dalam aksi ini saja banyak warga yang tidak ikut terjun, mereka hanya melihat saja," keluh Syamsudin.
Ketua Koni Depok, Amir Syamsudin menilai olahraga dayung selama ini sudah bagus, tetapi terkendala dengan sarana dan prasarana yang ada, baik sarana alat dayung maupun tempat latihan.
"Selama ini kita latihan di Setu Cikaret dan Waduk Jatiluhur. Mudah-mudahan dengan memanfaatkan Setu yang ada di Depok, mudah-mudahan kegiatan latihan menjadi lebih efektif, efisien, dan semangat warga Depok untuk olahraga dayung lebih besar lagi. Mereka lebih dekat untuk latihan,"ungkap Amri.(ndi)