Bojongsari | Depok Terkini
Panitia penyelenggara Musabakoh Tilawatil Quran (MTQ) ke XVI tingkat Kota Depok, telah sepakat untuk melakukan diskualifikasi terhadap kecamatan yang masih menggunakan qori yang bukan berasal dari Kota Depok (cabutan).
“Kami telah membuat aturan dan berkomitmen untuk tidak mengikutsertakan qori cabutan. Kami telah sepakati bersama, jika ada peserta yang tidak memiliki identitas Depok maka akan langsung kami diskualifikasi,” ujar Ahmad Badruddin, Ketua Panitia Lokal MTQ ke XVI Kecamatan Bojongsari, Jumat (16/10).
Ia menambahkan, jika ada peserta yang terbukti tidak memiliki identitas Depok maka mereka tidak akan bisa tampil pada cabang yang diikuti. Selain itu, panitia juga tak segan-segan untuk mengurangi nilai terhadap kecamatan yang terbukti menggunakan jasa qori cabutan.
“Kami ingin jujur bersama-sama, buat apa mencari nilai sementara kita tidak memunculkan potensi yang ada di Depok. Jika itu sampai terjadi, maka potensi yang ada di Depok tidak dapat meraih prestasi dikarenakan kalah dengan dari luar,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tugas LPTQ ialah melakukan pembinaan terhadap qori dan qoriah setiap tahunnya. Pasalnya, persiapan MTQ dilakukan jauh sebelum MTQ digelar.
Dari itu, dirinya menjamin jika MTQ yang ke XVI di Kecamatan Bojongsari bebas dari qori cabtuan. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin, ketika ada ditemukan maka kami akan langsung diskualifikasi,” tegasnya.
Sementara itu Pemerintah Kota Depok melalui Kabag Sosial, Asep Roswanda mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi terkait bakal munculnya qori cabutan dari luar Depok.
Dikatakannya, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran LPTQ yang mengacu kepada pusat tentang persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi. Selain itu, pihaknya juga melakukan verifikasi terhadap berkas pendaftaran para peserta.
“Berkas pendaftaran akan kami periksa baik KTP, KK, ijazah dan lainnya. Apabila ada yang tidak memenuhi persyaratan maka akan kami sampaikan ke camat. Verifikasi peserta akan kami jalankan sebelum MTQ dimulai,” tandasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika mengacu pada aturan pusat peserta harus berdomisili di Depok minimal satu tahun. Ke depan, pihaknya akan mengundang LPTQ kecamatan.
Belajar dari pengalaman MTQ ke XV di Cinere, Asep mengatakan bahwa ada banyak hadiah yang tidak diambil dikarenakan pesertanya didiskualifikasi lantaran kecamatan yang bersangkutan menggunakan qori cabutan.
“Mereka didiskualifikasi di akhir, mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi lagi. Karena sayang, hadiah dan uang pembinaan tidak terserap, ada sekitar Rp 70 jutaan yang akhirnya dikembalikan ke APBD,” ungkapnya.