Beji | Depok Terkini
Sedikitnya 26.000 mahasiswa jurusan sains dan teknologi siap berlaga dalam kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN Pertamina) tahun 2015. Ajang OSN tersebut digelar secara serentak di 33 Provinsi dari 42 Perguruan Tinggi mitra di Indonesia.
Menurut Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir. OSN merupakan cikal bakal keterlibatan mahasiswa dan Perguruan Tinggi dalam upaya membangun kesadaran dan dukungannya dalam pengembangan ilmu sains dan teknologi.
"Dengan adanya kompetisi science project kami berharap bisa mendorong lahirnya reset teknologi dari kampus yang bisa mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan,"kata Muhammad Nasir.
Sementara itu, Coorporate Secretary Pertamina, Wisnuntoro mengatakan OSN Pertamina 2015 ini difokuskan pada tema "Energi baru dan terbarukan" dan kali pertama bekerjasama dengan Perguruan Tinggi negara-negara ASEAN untuk kategori science project.
"Cita-cita Bauran Energi pemerintah di tahun 2025 nanti, sekitar 25 persen dari seluruh pengguna energi akan menggunakan Energi Baru Terbarukan. Karenanya kami berusaha meningkatkan minat dan kemampuan mahasiswa di bidang tersebut sejak dini. Salah satunya melalui science project ini,"jelas Wisnuntoro.
Ia berharap kompetisi OSN dapat melahirkan ide-ide maupun gagasan-gagasan baru, yang bisa memeberikan nilai lebih ke masyarakat. Pertamina juga akan membuka diri untuk pengembangan science project yang benar-benar tepat dalam memberikan solusi pengembangan energi terbarukan di masa mendatang.
Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis selaku tuan rumah penyelenggaraan OSN menyatakan apreiasi dan penghargaan kepada Pertamina atas kepercayaan kepada UI sebagai penyelenggara. Menurut dia, penyelenggaraan OSN terbagi dalam enam tahap, yakni sosialisasi dan koordinasi, publikasi dan registrasi, seleksi tingkat provinsi, seleksi tingkat nasional, penganugerahan hadiah, serta evaluasi OSN.
"Dari kerjasama ini, penekanan pentingnya adalah sain. Tanpa sain sulit inovasi terbentuk. Kita akan kembangkan menjadi tiga komponen, yaitu akademisi, bisnis dan pemerintah. Perlu juga dilengkapi dengan komunitas,"tandas Anis.(ndi)