Balaikota | Depok Terkini
Meskipun Kota Depok merupakan Kota metropolitan, ternyata masih banyak masyrakatnya yang belum memiliki jamban secara tertutup. Artinya pembuangan kotoran dirumah tidak melalui septictank tetapi dibuang ke Koya atau kali.
"Masih ada 11 ribu rumah di Depok yang tidak memiliki jamban tertutup,"tegas Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail saat pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan di ruang Teratai, Balaikota Depok, Kamis (8/10).
Menurut Walikota, kondisi seperti itu tentu dapat mengganggu kesehatan dan membahayakan lingkungan. Karena itu, dirinya meminta para Camat dan Lurah bisa menyelesaikan permasalahan ini bekerja sama dengan lembaga mitra seperti PKK dan dinas terkait.
"Para Camat bisa melaksanakan pemberdayaan masyarakat melibatkan kesatuan gerak PKK mulai dari tingkat RW, kelurahan dan kecamatan. Libatkan juga OPD teknis, yaitu BPMK, dan Dinas kesehatan,"katanya.
Fungsi dan peran PKK juga bisa diberdayakan melalui wadahnya yang telah disiapkan yakni posyandu integrasi dan multifungsi."Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat, salah satunya harus memiliki jamban tertutup,"ungkap Nur Mahmudi.
Tahun 2015 ini, lanjut Nur, pemerintah kota telah membangun sebanyak 1200 jamban tertutup agar tidak membahayakan masyarakat. Sedangkan target nasional harus 100 persen warga sudah memiliki jamban tertutup.
"Kader PKK, RT, RW , dan lurah, semuanya harus semangat mengajak warganya hidup sehat, sehingga bisa melahirkan Depok bersih dan hijau,"tandas Nur mahmudi.
Camat Cipayung, H. Asep Rahmat mengakui kalau di wilayahnya masih warga yang belum memiliki jamban tertutup, khususnya warga di wilayah P2WKSS. Ia pun telah berkali-kali mengimbau warganya agar membuat septictank disetiap rumah."Masih ada warga yang buang kotoranya di koya dan dikali,"terang Asep.(ndi)