Tapos | Depok Terkini
Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan penyakit kusta sesuai dengan penjelasan WHO merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Namun dilingkungan masyarakat ada semacam stigmasisasi, baik dari si penderita maupun maupun masyarakat itu sendiri.
"Stigma itu harus dipahami oleh masyarakat dan sebaiknya jangan terjadi. Kita tidak perlu menghindar dari penderita penyakit kusta,"tegas Idris saat memberikan arahan dihadapan ratusan peserta sosialisasi penyakit kusta yang digelar UPT Puskesmas Tapos, di Kinasih, Cilangkap, Tapos, Kamis (10/9).
Menurut Idris penularan penyakit kusta sangat lama dan tidak langsung, tetapi melalui beberapa unsur yang bisa menularkan. Biasanya dari lendir hidung dan mulut. Karena itu, jangan jauhi penderita kusta tetapi jauhi penyakitnya. Namun, kata Idris, penderita kusta juga mengalami stigma. Bahkan, penderita kusta yang melapor kebanyakan penderita yang sudah berat.
"Seharusnya saat gejala awal segera lapor dan bisa ditangani sehingga cepat diselesaikan. Terkadang penderita malu untuk melapor. Jangan malu, penyakit itu merupakan ujian hidup. Siapapun bisa sakit,"jelas Idris.
Idris berpesan agar menghindari stigma khususnya bagi penderita, dan segera laporkan jika mulai ada gejala kusta dan jangan merasa malu. Pasien penderita kusta jangan dikucilkan, karena penyakit ini tidak menular begitu saja."Kader-kader kesehatan juga harus bisa mengajak masyarakat melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),"tandas Idris.
Ketua Panitia Seminar, Mamik Juniarti mengatakan, sosiliasasi ini dilakukan karena penyakit kusta bisa menimbulkan kecacatan. Pengobatan kusta harus rutin dan cukup lama karena itu diperlukan pelatihan kepada masyarakat terkait penanganan penyakit kusta. diharapkan dengan sosialisasi ini dapat membantu dan menanggulangi penyakit kusta.
"Semoga dengan sosialisasi ini bisa mengurangi kecacatan bagi penderita kusta,"ujar Mamik yang juga sebagai Kepala UPT Puskesmas Tapos.(ndi)