Balaikota | Depok Terkini
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku kehilangan sosok almarhum pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Tentu saja, Nur Mahmudi memiliki kenangan dan kesan mendalam terhadap pengacara yang membela kasusnya pada sengketa Pilkada Depok tahun 2005.
Saat itu Nur Mahmudi berpasangan dengan Yuyun Wirasaputra dan melawan calon petahana Badrul Kamal. Pilkada pun berakhir sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Saat itu Adnan Buyung membela pasangan Nur Mahmudi – Yuyun setelah ada putusan dari Pengadilan Tinggi Jawa Barat. Alhasil Adnan Buyung berjuang menegaskan putusan PT Jabar saat itu cacat hukum hingga akhirnya melenggangkan pasangan Nur Mahmudi – Yuyun hingga tahun 2010.
“Saya secara pribadi, tentu merasa kehilangan beliau. Sejak interaksi dengan beliau, awal tahun 80an dengarkan ceramah dan motivasi beliau saya suka dengarkan. Sampai kepada kasus pembelaan kami di tahun 2005 hingga sekarang saya memiliki hubungan yang sangat baik secara pribadi. Secara keluarga, dengan sosok bang Buyung,” jelas Nur Mahmudi di Balaikota Depok, Rabu (23/9).
Nur Mahmudi menilai Adnan Buyung adalah sosok yang tegas, bersahaja, dan memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Ia mengaku juga mengenal sosok keluarga dan adik Adnan Buyung.
“Pribadi beliau begitu bersahaja meski pada usia yang senja tetap memiliki sikap yang tampak muda. Bahkan sebenarnya sebelum beliau wafat, adiknya lebih duluan. Saya juga kenal adiknya beliau, lebih dulu. Ini artinya beliau bisa peduli jaga kesehatan,” katanya.
Nur Mahmudi berencana menyambangi rumah duka di kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Ia berharap akan lahir generasi baru penerus Adnan Buyung.
“Selama sakit saya tidak menjenguk karena tidak diberitahu kondisi sakitnya. Saya akan lihat apakah masih di RS atau di rumah. Saya lebih baik ke rumah. Kita berharap akan lahir indidvidu atau kelompok yang betul – betul peduli, karena memang mencari sosok pribadi muncul seperti dia tak mudah, paling tidak semangat kelompok pengacara dan advokat betul - betul bisa lahir semangat seperti almarhum,” tandasnya. (ris)