PT Yakult Indonesia Persada terus menggenjot target produksi setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap hari PT Yakult Indonesia Persada memproduksi rata - rata 4 juta botol Yakult ke seluruh Indonesia.
Salah satu sasaran distrubusi Yakult di Kota Depok dengan membuka kantor cabang di Jalan Raya Sawangan, Depok."Baru tiga bulan buka di Depok dan distribusi perhari sudah mencapai 50 ribu botol. Di awal buka cabang distribusi sebanyak 36.000 botol," kata Kepala Cabang Yakult di Depok, Fauzan Akbar, kemarin.
Sementara itu, Supervisor PR Science PT Yakult Indonesia Persada, Bayu Aji mengatakan pihaknya terus mengembangkan produksi dimana saat ini terdapat dua pabrik utama yakni di Sukabumi Jawa Barat dan Jawa Timur. Pihaknya berupaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas SDM serta menghapus sistem kerja kontrak.
"Kami tidak ada kerja kontrak atau outsourcing. Total karyawan di pabrik Sukabumi ada 350 dimana setengahnya adalah driver. Dan pertumbuhan ekonomi di awal sempat menurun itu tak pengaruhi jumlahproduksi atau penjualan. Hanya saja sempat ada kenaikan harga di awal tahun dampak kenaikan harga BBM tapi itu wajar," jelasnya.
Untuk pabrik di Mojokerto Jawa Timur, kata Bayu, jumlah produksi masih jauh lebih sedikit yakni 1,7 juta botol. Pihaknya juga berupaya menggunakan produk lokal untuk bahan utama gula.
"Gula lembut ini lokal dari Surabaya, kalau ada bahannya di lokal tentu kami pilih lokal. Namun untuk susu bubuk kami harus impor karena hanya mampu memenuhi 20 persen kebutuhan masyarakat Indonesia.
Gula rafinasi juga lokal dari Cilegon dan Lampung. Dalam sekali produksi butuh gula 7,7 ton dan susu bubuk 3500 kg. Dan yang kita jual pada produk itu adalah bakteri yang baik bagi kesehatan dengan batas kadaluarsa kualitas bakteri selama 40 hari," tandasnya.(ndi)
