TK Al-Insan Santuni dan Salurkan Paket Sembako Murah

 Pancoran Mas | Depok Terkini
Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga kurang mampu, khususnya bagi anak yatim dan kaum dhuafa. TK/Paud/TPA Al-Insan mengadakan bazar murah paket sembako dan pemberian santunan di RW13 Kp.Lio, Depok, Senin (6/7).

"Kami telah siapkan 300 paket sembako buat kaum dhuafa. Namun kami minta maaf, warga tetap harus membayar paket ini seharga Rp.15ribu saja, dari harga sebenarnya Rp.55ribu,"ujar  Ketua Yayasan Wahana Bina Insani, Khoirul di lantai 2 TK Al-Insan Kp. Lio, RT06/13, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Menurutnya, kegiatan ini rutin dilakukan sebagai bentuk pembinaan kepada masyarakat di lingkungan sekolah. Seperti diketahui bahwa Kp.Lio banyak diberitakan di media sebagai kampung pengemis, dan miskin. Karena itu, paket sembako ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,"kami ingin memberikan setetes air ditengah gurun pasir,"tuturnya.

Kepala Sekolah TK Al-Insan, Kartika Sari menambahkan, pihaknya juga berencana membuat Rumah Belajar Indonesia guna memfasilitasi anak-anak yang ingin belajar."Warga disini rumahnya sangat sempit, jadi banyak anak-anak yang tidak punya ruangan untuk belajar. Karenanya kita siapkan sarana untuk belajar anak-anak dilengkapi internet dan komputer. Kami ingin anak Kp.Lio berprestasi,"terangnya.

Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad dalam kesempatan itu menggratiskan paket sembako yang akan dijual bagi 100 warga miskin."Saya gratiskan paket sembako ini dan warga tidak usah membeli,"tegas Idris disambut tepuk tangan warga.

Menurut Idris,   dirinya sudah memahami persoalan kehidupan warga di Kp. Lio sejak lama. Masalah kemiskinan di Kp.lio sebenarnya bukan murni warga Depok. Banyak juga warga Kp.Lio tetapi tidak punya KTP Depok, mereka memiliki KTP dari luar Depok."Mereka tidak mau pindah dan bikin KTP Depok. Ini jadi masalah, mereka miskin tapi tidak tercatat,"jelasnya.

Selain itu, Idris juga meminta kesadaran warga untuk tetap menjaga luas Situ Lio yang saat ini semakin berkurang. Menurutnya, Situ lio bisa diberdayakan sebagai tempat wisata demi kesehjateraan warga Lio. Karenanya dibutuhkan kesadaran warga terkait realisasi batas Situ."Batasnya 50 meter dari bantaran Situ tidak boleh ada bangunan. Saat ini banyak bangunan di sekitar Situ. Ini menjadi permasalahan,"terang Idris.

Karena itu, kata Idris, Kalau ingin sama-sama enak, warga harus duduk bareng dengan pemerintah guna membahas pemberdayaan Situ menjadi tempat wisata."Kalau Situ Lio jadi tempat wisata, warga jadi untung,"tandasnya.(ndi)

Post a Comment

0 Comments