Perekonomian Lesu, Mall dan Ritel Terpukul

Margonda | Depok Terkini

Melemahnya pertumbuhan ekonomi pada semester I tahun 2015 membuat mal dan ritel terpukul. Geliat pengunjung untuk berbelanja juga dinilai lesu.

Deputy General Manager Margo City Christanto Nasution menilai sektor ritel begitu terpukul terutama pada bidang otomotif, dan gadget. Akibat perekonomian melambat, masyarakt cenderung menahan dan memilih
produk yang harus dibeli sebagai prioritas.

"Gadget itu terasa sekali, tahun lalu kan tiap ada seri terbaru pasti beli. Sekarang kebutuhan basic dulu disiapkan, jadi konsumen menahan. Mal sih tetap ramai tapi spendingnya menurun," paparnya usai buka puasa bersama di Margocity Depok, kemarin.

Penyebabnya, kata Christanto, akibat efek kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Februari lalu serta anjloknya nilai tukar rupiah terhadp dolar. Hal itu berdampak pada daya beli masyarakat dimana
lebaran tahun ini lebih menurun dibanding tahun lalu.

"Karena itu kami dorong nanti ada Late Nite Sale tanggal 12 Juli dengan obral diskon sampai 70 persen memanfaatkan momen lebaran ini agar mendorong minat belanja," ungkapnya.

Namun Christanto masih optimis adanya peningkatan daya beli pada semester II jelang akhir tahun. Seminggu menjelang lebaran pengunjung mal mencapai 25 ribu per hari."Rata - rata sekarang sudah ramai lagi 25 ribu pengunjung, sebelumnya 30 persen dibawah itu. Sebab ini musim liburan juga, orangtua banyak keluarkn biaya masuk sekolah tahun ajaran baru," katanya.

Cara menyiasatinya, lanjutnya, yakni dengan menggenjot banyak event dan promo. Ia menilai gejala pelambatan ini sudah mulai terasa sejak awal tahun dengan pemerintahan baru.

"Tapi saya optimis ritel tetap akan rebound jelang akhir tahun.Menyiasatinya event harus dibanyakin dan kerjasama promo. Sebab justru yang naik saat Ramadhan begini adalah F&B memanfaatkan buka bersama.
Yang terpengaruh adalah gadget, fesyen, dan otomotif," ungkapnya.(ris)

Post a Comment

0 Comments