Beji | Depok Terkini
Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) merancang sistem pendingin dengan memanfaatkan energi gelombang laut guna mengawetkan ikan. Inovasi ini memiliki keunggulan hemat energi serta memanfaatkan
energi terbarukan, mudah diaplikasikan dan relatif lebih murah.
Ketiga mahasiswa itu adalah Bintang Samudra, Dick Bernardi, dan Mario Muhammad yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UI angkatan 2012. Mereka menuangkan ide tersebut ke dalam sebuah karya ilmiah bertajuk ”Sistem Refrigerasi Vortex Tube untuk Pengawetan Ikan Menggunakan Energi Gelombang Air Laut” di bawah bimbingan Dosen FTUI Ardiansyah, S.T., M.Eng.
Salah satu anggota Tim, Bintang menjelaskan ikan sebagai produk utama tangkapan nelayan memiliki sifat mudah membusuk dibandingkan produk makanan jenis lainnya."Semakin buruk kualitas ikan maka daya dan harga jualnya pun semakin menurun dan menjadi tidak layak konsumsi,"ujarnya, Kamis (2/7).
Oleh karena itu, lanjutnya, pengawetan ikan menjadi proses penting dan utama bagi nelayan maupun pedagang ikan. Selama ini, pengawetan ikan dilakukan menggunakan mesin pendingin yang membutuhkan energi listrik yang tidak sedikit."Banyak pula nelayan yang menggunakan batu es sebagai pendingin konvensional mudah dilakukan dan relatif murah. Namun, es hanya dapat mempertahankan suhu rendah dalam waktu yang singkat,"tuturnya.
Bintang mengatakan, Sistem ini memungkinkan ikan terjaga kesegarannya dalam waktu dua hari. Kelebihan lainnya adalah sistem refrigrasi yang mudah pengaplikasiannya."Biaya pembuatan dan instalasi juga relatif murah. Sistem ini memungkinkan menampung ikan hingga satu
ton.”ujarnya.
Bintang menambahkan, “Potensi gelombang laut di Indonesia sangat besar. Dengan mengaplikasikan sistem ini, energi gelombang laut dapat digunakan sebagai penggerak kompresor sehingga dapat menghasilkan sistem pendinginan yang bersih dan terbarukan. Vortex tube juga memiliki sistem yang lebih praktis daripada metode pendinginan konvensional.
Bintang berharap inovasi ini dapat membantu banyak nelayan di Indonesia serta dapat diaplikasikan bagi masyarakat pesisir yang membutuhkan teknologi pendinginan. Sosialisasi perlu dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat di sekitar pesisir pantai untuk mempermudah penerapan teknologi ini dalam proses pendinginan ikan.(ndi)
0 Comments