Bojongsari | Depok Terkini
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Depok, Athar Susanto meminta kepada Pemerintah Kota Depok untuk mengajukan penambahan fakultatif, jika dirasa kebutuhan gas elpiji 3 kilogram dirasa tidak mencukupi.
"Kalau ada kekurangan kebutuhan, Pemkot Depok dapat mengajukan penambahan fakultatif untuk memenuhi kebutuhan hingga Hari Raya Idul Fitri tiba," ujar Athar, Jumat (29/6).
Dikatakannya, bahwa jumlah alokasi yang saat ini di bulan Juni berjumlah 1.400.000 tabung. Dengan adanya penambahan fakultatif di bulan Juni sebanyak 200.000 tabung, dirasakan cukup dalam pemenuhan kebutuhan di awal bulan suci Ramadhan 2015.
"Hal ini mengingat bahwa kebutuhan usaha mikro sulit untuk diprediksi di Kota Depok. Namun bila ada beberapa warung di wilayah Beji mengalami kekurangan, hal ini disebabkan adanya usaha mikro dadakan yang cukup banyak di wilayah itu. Seperti halnya penjual takjil," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok, Martin, membantah kelangkaan gas berukuran 3 kilogram terjadi di wilayahnya. "Harus dibedakan dulu antara kelangkaan gas dan lambatnya distribusi gas. Kalau langka berarti sama sekali tidak ada gas di Depok," ungkapnya.
Martin mengakui apabila telah terjadi perlambatan pasokan gas di sejumlah kawasan di Kota Depok. Namun dia enggan apabila kelambatan pasokan itu disebut kelangkaan. Untuk mencegah perlambatan terus terjadi, dirinya mengimbau kepada para penjual gas pangkalan untuk mendistribusikan gas melon tersebut ke setiap warung agar tidak membuat resah warga Depok.
"Apalagi ini bulan ramadan, jangan sampai warga dibuat resah dengan ketersediaan gas sebagai kebutuhan pokok rumah tangga," ujarnya. Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih cerdas membeli gas sebelum stok benar-benar habis, seiring menjelang lebaran nanti kebutuhan gas semakin meningkat.(rt)
0 Comments