Balaikota | Depok Terkini
Isu peredaran beras plastik yang sudah meresahkan warga, ditanggapi serius Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail. Ia menilai masalah beras plastik sudah menjadi masalah ranah hukum atau keamanan.
Menurutnya ada indikasi beredarnya beras plastik di Indonesia. Pakar Teknologi Pangan lulusan S3 A&M Texas University ini menilai ada yang salah dalam proses perdagangan dalam negeri.
“Proses perdagangan di Indonesia tak bermoral, gitu saja. Saya hanya ngomong saja bahwa perdagangan di Indonesia tidak bermoral,” tegasnya usai acara Sertijab Kapolresta Depok di Balaikota Depok, Senin (25/5) malam.
Ia meminta agar semua pihak menindak tegas pelaku penyebar beras plastik. Nur Mahmudi menyebut bahaya beras plastik sebagai ancaman pembunuhan.“Ini pembunuhan. Jelas pembunuh namanya plastic kan kalsinogenic, terserah diserahkan pada polisi,” tegasnya.
Karena itu, Nur Mahmudi mengimbau agar seluruh masyarakat tetap waspada ciri – ciri beras plastik. Ia menilai bahwa karakter dari beras asli dan beras plastik tentu berbeda.
“Kalau saya hanya lihat begini, pertama bagi yang jual harus hati – hati, bagi yang beli harus hati – hati, bagi yang masak harus hati – hati. Karena diketahuinya pasti yang jual harus tahu pasti, yang beli harus ketahui pasti, sebelum dimasak juga harus dilihat juga pasti berbeda,” tandasnya
0 Comments