Beji | Depok Terkini
Gejolak yang terjadi di Negeri para Wali atau Yaman belum menandakan titik terangn dan telah menelan banyak korban jiwa. Pemerintah Indonesia sendiri terus melakukan evakuasi pada warga Negara Indonesia yang masih berada di Negara tersebut.
Proses evakuasi WNI tidaklah mudah, bahkan jalur udarapun diilai tidak aman. Akar persoalan dan perseteruan yang terjadi di Negara tersebut tidak lepas dari perlawanan antara Wahabi dan Syiah.
Hal itu dibenarkan Dewan Pertimbangan Presiden KH. Hasyim Muzadi. Menurutnya, penyerangan Arab Saudi yang merupakan Wahabi ke pemberontak Houti yang menduduki Yaman. “Iran menguasai sana (Yaman) dan Arab Saudi tidak terima dan melancarkan serangan bom. Namun, kelihatannya Saudi tidak ahli dalam penyerangan bom yang akhrinya malah kena kantor KBRI. Ngebomya juga beli. ini sebagai pelajaran untuk kita, bahwa Indonesia harus kembali ke Ahlussunnah dengan gaya Indonesia,”paparnya.
Agar tak terjadi krisis dan gejolakdi Yaman, Indonesia tidak usah mencap seseorang itu syiah atau wahabi. Menurutnya, kalau antara syiah dan wahabi berperang di tingkat nasonal dan internasional maka yang menjadi korbannya adalah ahlussunnah atua kelompok sunni. “Kita tak usah mesyiahkan dan mewahabikan. Sebab,kalau mereka berperang ahlussunnah yang jadi korban,”paparnya.
Pada Mulanya gejolak Yaman terjadi antara syiah dan sunni. Namun, kondisi semakin meluas dengan ikut campurnya Arab Saudi yang membombardir Yaman dengan alasan menghancurkan pemberontak yang beraliran Syiah atau yang di dukung oleh Iran.(huma)
0 Comments