Margonda | Depok Terkini
Untuk mewujudkan manusia lanjut usia (lansia) yang tangguh dan mandiri, Badan Keluarga Berencana Nasional (BKBN) saat ini tengah mengembangkan program bina keluarga lansia. Menurut dia, lansia itu harus dihormati dan jangan dianggap sebagai masalah.
"Kalau lansia itu sudah dianggap menjadi masalah bagi keluarga, maka akan menjadi masalah juga bagi masyarakat dan akhirnya negara,"kata Deputi BKKBN Sudibyo Alimoesa saat menghadiri Hari Ulang Tahun Lanjut Usia (Lansia) di Lapangan Balaikota Depok, kemarin.
Karena itu, dirinya mengapresiasi yang dilakukan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail yang berupaya mewujudkan Depok menjadi kota ramah lansia."Ini baru pertama kali saya temui, ada kota yang mendeklarasikan sebagai kota ramah lansia, ini sangat luar biasa,"ujarnya.
Menurut dia, Indonesia akan memasuki menjadi negara lansia pada 2028 mendatang, sehingga diharapkan seluruh kota/kabupaten di Indonesia mulai memikirkan untuk menjadi kota yang layak lansia."Saat memasuki negara lansia nanti, kota-kota sudah tidak kaget lagi karena sudah siap dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan lansia,"ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan kota ramah lansia, dibutuhkan kesadaran untuk memperbaiki dan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan lansia."Diperlukan kesadaran terlebih dahulu, selanjutnya bisa bersikap,"terangnya.
Saat ini, lanjut Sudibyo jumlah lansia di Indonesia sudah mencapai 21 juta jiwa. Jumlah itu dinilai sangat besar sekali melebihi lima kali jumlah penduduk Singapura."Tahun 2018, jumlah lansia akan mencapai 24 juta jiwa, pertumbuhannya sangat cepat melebihi jumlah balita yang ada di Indonesia,"tandasnya.(ndi)
0 Comments