Margonda | Depok Terkini
AKBP Dwiyono resmi menjabat sebagai Kapolresta Depok menggantikan posisi Kombes Pol Ahmad Subarkah yang kini menjabat sebagai Dirsabhara Polda Metro Jaya. Sementara AKBP Dwiyono sebelumnya menjabat sebagai Kabagbinkar Biro SDM Polda Metro Jaya.
Dalam acara pisah sambut kemarin, mantan Kapolresta Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang belum tuntas selama dirinya memimpin wilayah hukum Kota Depok.“Ada dua juta warga Depok dengan personel polisi sebanyak 1689 tentu tidak sebanding karena itu diperlukan sangat besar peran masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Masih banyak PR yang belum terungkap,” tegasnya di Balaikota Depok, kemarin.
Subarkah menegaskan PR utama yang belum berhasil diungkap polisi yakni kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori. Hingga kini motif kematian Akseyna yang ditemukan tewas mengambang di Danau UI pada Maret 2015 belum menemukan titik terang.“PR nya Akseyna diselesaikan. Begal kan sudah ketangkap semua. Walaupun bukan kita yang nangkep tapi kan Polda,” katanya.
Kapolresta Depok AKBP Dwiyono membenarkan bahwa kasus kematian mahasiswa UI menjadi atensi. Salah satunya dengan menelusuri bukti tulisan surat wasiat yang ditemukan di kamar Akseyna.“Mahasiswa UI masih dalam proses penyelidikan. Nanti akan kita cek, penyelidikan. Ini jadi atensi,” tutur Dwiyono.
Prioritas lainnya yakni terkait masalah kriminalitas diantaranya pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan penyalahgunaan narkoba, serta masalah kemacetan. Ia pun sudah mengawali tugasnya memimpin razia skala besar di Depok dan mengamankan sepuluh paket sabu.
“Razia awal dapat paket sabu, sementara ini kita proses lanjut penyidikan, masih dalam proses pengembangan. Kita temukan masih pemakai, Bandar masih pengembangan,” tandasnya.(ndi)
0 Comments