Pancoran Mas | Depok Terkini
Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengakui bahwa secara nasional jam pendidikan agama di sekolah dirasakan kurang . Karena itu perlu ada tambahan atau integrasi pelajaran lain dengan pelajaran agama.”Misalkan dari matematika bisa dimasukkan unsur agama. Itu harus diberdayakan dan bisa berdampak positif bahwa agama tidak bisa dipisahkan dari aspek-aspek kehidupan lainnya,”ujarnya usai membuka Lomba Keterampilan Agama (Loketa) Tingkat Kecamatan Pancoran Mas, di SDN Mampang I, Depok,kemarin.
Secara umum, kata Idris, pendidikan agama di Depok sudah cukup baik dan positif. Pendidikan agama harus diaplikasikan, seperti dalam lomba kegiatan agama, dan agenda lain.”Tingkah dan perilaku ahlak juga harus ditanamkan guru-guru terhadap siswa,”tandasnya.
Kepala Kementrian Agama Kota Depok, Kholik Mawardi menilai saat ini masih ada beberapa sekolah yang kurang peduli dengan kegiatan keagamaan.” Saya sering mendapat laporan dari para guru pendidikan agama Islam (PAI), bahwa ada sekolah yang untuk kegiatan agama tidak ada anggaran, hingga akhirnya dibiayai oleh guru PAI. Seharusnya perhatian para kepala sekolah harus seimbang antara guru pendidikan umum dan pendidikan agama.”Saya berharap pendidikan agama yang diberikan kepada anak didik tidak hanya bersifat pengetahuan, tapi harus mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.”ujar Kholik saat menghadiri Lomba Kegiatan Agama (Loketa) di SDN Mampang I, Pancoran Mas, Depok,kemarin.
Menurut dia, Lomba kegiatan agama merupakan implementasi dari teori-toeri yang diberikan guru pendidikan agama dengan harapan muncul qori-qori, muadzin, artis dan penghafal al-quran dikalangan siswa.”Hingga hari ini, camat dan Lurah terkadang bingung saat ingin mengikuti mtq karena sulit cari peserta. Hal itu disebabkan tidak semua sekolah memiliki perhatian yang sama terhadap pendidikan agama,”tutupnya.(ndi)