Cimanggis | Depok Terkini
Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail meminta
agar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Depok jangan sekedar
studi teknokratis dan analitis sebagai ritual tahunan saja. Namun harus
berkomitmen dan kenali tujuan musrenbang sehingga benar-benar bisa mewakili dan
menyerap suara masyarakat dari tingkat kelurahan.
”Musrenbang harus bisa
melahirkan RKPD yang lebih aspiratif, partisipatif, serta berpegang teguh pada
koridor paying hokum,”tegas Nur Mahmudi usai membuka secara resmi.Musrenbang
yang dimotori Bappeda Kota Depok, di Graha Insan Cita, Depok, kemarin.
Pemimpin Kota Belimbing itu mengatakan, jadikan
arahan dan masukan sebagai pelengkap isi dan point sehingga dapat melahirkan
RKPD yang representative. Ia mengatakan bonus demografi yang terjadi di Depok berupa
peningkatan jumlah penduduk tidak hanya karena kelahiran tetapi juga migrasi.
”
Alhamdulillah karena karena kekompakan, kesungguhan, swadaya, serta koordinasi,
Kota Depok berhasil menyelesaikan problema yang ada dan meraih berbagai
prestasi.”ungkapnya’
Nur Mahmudi berharap Musrenbang ini menjadi
sarana evaluasi aneka kekurangan sehingga bisa menyempurnakan segera apa yang
belum terselesaikan. “Semoga RKPD 2016 bisa menyelesaikan apa saja yang tertera
dalam RPJMD 2011-2016, dan menyempurnakan problema tahun 2014. Selamat
Musrenbang, semoga menghasilkan sesuatu yang positif dan sesuai dengan tema
yang diusung,” harap Nur Mahmudi.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kta Depok,
Hardiono mengatakan, Musrenbang RKPD ini merupakan forum antar pemangku
kepentingan untuk menyelaraskan, mengklarifikasi, mempertajam, dan menyepakati
prioritas pembangunan dan program/kegiatan daerah, yang diusulkan melalui
Musrenbang RKPD di Kelurahan, Kecamatan, dan forum organisasi perangkat daerah.
Hasil kesepakatan Musrenbang ini menjadi dasar dalam penyusunan Rancangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016.
“Semoga terjadi proses
diskusi dan tukar pikiran sehingga terjadi penyelarasan dalam RKPD,” harap
Hardiono.