Cipayung | Depok Terkini
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung di wilayah Kecamatan Cipayung, nampaknya sudah
tidak bias lagi menampung sampah. Bahkan, saat ini kondisinya begitu
memprihatinkan, dan rawan longsor. Tumpukan sampah kini telah mencapai puluhan
meter.
“Lima tahun lalu ketinggian
tumpukan sampah kurang lebih hanya 10 meter. Namun kini tumpukan sampah telah
mencapai 30 meter, dan sangat berpotensi longsor” ujar Iyay Gumilar, Kepala UPT
TPA Cipayung kepada wartawan, kemarin.
Mengantisipasi terjadinya
longsor, pihaknya tidak bias berbuat banyak, dan hanya menghimbau dengan
memasang beberapa papan pengumuman yang bersifat peringatan,” Kita buat papan
peringatan bertuliskan,”Hati-hati longsor” di seluruh area,”terangnya.
Iyay menjelaskan,
saat ini pihaknya tengah berkoordinasi agar TPA gabungan di Nambo, Bogor segera
difungsikan sehingga sampah Depok nantinya dialihkan ke sana. “Setiap harinya
ada sekitar 100 truk pengangkut sampah dan 40 Motor gerobak yang rutin membuang
sampah ke TPA Cipayung. Sampah itu dari berbagai wilayah dan kecamatan se Kota
Depok.,”terangnya.
Bahkan,
lanjutnya, jumlah tonase yang diangkut truk dan motor itu setiap tahunnya
mengalami peningkatan yang signifikan. Ia menjelaskan, data pada 2014 lalu
jumlah sampah yang dibuang ke TPA mencapai 500 ribu ton per hari.
“Sedangkan
hingga Maret 2015 ini jumlah sampah yang dibuang ke TPA setiap harinya mencapai
rata-rata 520 ribu ton per hari. Padahal pada 2013 lalu jumlah sampah yang
masuk ke TPA hanya 400 ribu ton per hari,” paparnya.
Meningkatnya
jumlah sampah yang dibuang ke TPA Cipayung tak lepas dari meningkatnya pula
jumlah timbulan sampah yang mencapai 1.200 ton per hari. Timbulan sampah itu
bermacam-macam asalanya seperti rumah tangga, pasar dan lainnya.
“TPA ini sudah
ada sejak 1984, untuk meminimalisir sampah kami juga melakukan teknik control
landfiled atau timbun tutup tanah. (rt)