Paguyuban Terminal (Panter) Depok mengaku kecewa dengan pemberitaan media massa yang menyebutkan terdapat markas begal di Terminal Depok. Beberapa hari lalu Polresta Depok memang merazia sebuah bedeng milik Panter di Terminal Depok dan menyita sejumlah senjata tajam serta tiga unit sepeda motor yang diduga hasil begal.
Namun Ketua Panter Depok Agus Kurnia mengaku kecewa dengan tindakan kepolisian yang langsung mengangkut sepeda motor dan mengamankan sejumlah anak buahnya ke kantor polisi. Agus mengklaim bahwa sepeda motor tersebut bukan hasil tindak kejahatan.
"Memang tujuannya penanggulangan premanisme. Alhamdulillah dengan hadirnya para petugas polisi disini kita bangga, kalau menghilangkan preman bisa ditangkap dan diamankan sehingga keberadaan terminal lebih aman. Kami disini menampung anak - anak jalanan ini, anak - anak yang selama ini belum
dapatkan perhatian dari pemerintah. Tapi minimal kami belajar kepedulian. Kami bikin basecamp tempat peristirahatan mereka. Tapi kami kecewa disebut markas begal, kami bukan penjahat," tukasnya di
lokasi, Minggu (15/3).
Bedeng seluas 5x6 meter tersebut dihuni 20 anak jalanan yang berprofesi sebagai pengamen ataupun pedagang asongan. Saat digerebek polisi, sejumlah anak jalanan tengah tertidur lelap, sebagian mencoba menghalangi.
"Mencekam sekali saat itu. Anak - anak lagi pada tidur langsung dibangunin, ditelanjangin juga. Kalau seluruhnya ada 20an anak - anak remaja usia tanggung dan anak kecil. Lagi tidur kena apes, dibawa polisi," katanya.
Agus menuturkan awalnya petugas saat itu datang ke dalam bedeng menggerebek dan memeriksa 6 unit motor yang terparkir. Satu diantara enam motor itu sedang dipretelin untuk dicat.
"Anak - anak ini punya tujuan ngecat modifikasi motor. Mungkin lihat kondisi motor dipretelin, polisi punya prasangka negatif disangka itu motor hasil begal dan akan dijual dengan cara dipretelin dilelang," jelasnya.
Dalam razia saat itu, polisi mengamankan tiga sepeda motor serta sejumlah senjata tajam. Tak hanya Panter Depok, petugas Dinas Perhubungan dan Terminal Depok juga protes disebut kebobolan atau lalai terdapat markas begal disana.